Sejak September 2014, dia mendirikan Simon Tahamata Soccer Academy sambil tetap berkontribusi di Akademi Ajax Amsterdam.
Meskipun memiliki koneksi erat dengan Belanda, Tahamata juga menjalin hubungan dengan akar leluhurnya di Indonesia. Dia memiliki keturunan dari Maluku dan pada tahun 2010, Tahamata mengunjungi Ambon, tanah leluhurnya.
Saat itu, dia terlibat dalam memberikan pelatihan kepada pemain muda berusia 10 hingga 15 tahun sebagai bentuk dukungan terhadap pembinaan sepak bola di Ambon.
Ketika itu, Simon Tahamata merasa cukup prihatin dengan kondisi sepak bola di Ambon. Apalagi, Persatuan Sepak Bola Ambon (PSA) sudah tidak aktif.
“Beta prihatin karena pastinya pembinaan kepada pemain junior kurang optimal dengan dampak pesepak bola Ambon tidak bisa mengikuti kompetisi Liga Indonesia sebagaimana jadwal PSSI,” kata Simon dikutip dari Antara.