Stadion Final Euro 2024 Olimpiade Berlin: Tempat Lahir Skandal Besar di Sepak Bola

Galih Prasetyo Suara.Com
Sabtu, 13 Juli 2024 | 17:47 WIB
Stadion Final Euro 2024 Olimpiade Berlin: Tempat Lahir Skandal Besar di Sepak Bola
Stadion Final Euro 2024 Olimpiade Berlin: Tempat Lahir Skandal Besar di Sepak Bola [Instagram @olympiastadionberlin]

Akhirnya hanya Peru, satu-satunya negara yang gunakan bahasa Spanyol tampil di Olimpiade 1936. Di era itu, Peru diperkuat salah satu legenda mereka, El Mago Valdivieso.

Olympiastadion - Shutterstock
Olympiastadion - Shutterstock

Untuk sampai ke Berlin, skuat Peru kala itu naik kapal laut dan melalui perjalanan yang melelahkan. Skuat Peru saat itu berjumlah 60 orang.

Skuat Peru tiba di Italia dan melanjutkan perjalanan darat menuju Berlin. Sayangnya begitu tiba di Berlin, mereka mendapat perlakuan rasisme.

Saat itu, Jerman sedang dikuasa Adolf Hitler dan Nazi. Begitu tiba di Berlin, skuat Peru yang semuanya tak bisa baca tulis itu mendapat hinaan karena postur tubuh mereka yang kecil dan hitam.

Pada 8 Agustus 1936, Peru melawan Austria di Olimpiade Berlin. Wasit yang memimpin adalah Thoralf Kristiansen dari Norwegia.

Peru kala itu sempat tertinggal dua gol namun mampu come back dengan mencetak 5 gol, sayang tiga gol mereka dianulir dengan alasan tak jelas.

Peru akhirnya mampu menang 4-2 dan lolos ke babak semifinal. Dari sinilah skandal dimulai.

Pada 10 Agustus 1936, delegasi Peru mendapat informasi bahwa laga harus diulang. Alasan pengulasan laga itu karena pihak Austria melaporkan mendapat intimidasi dari pendukung Peru.

Laporan dari media Inggris, Daily Sketch di tahun itu menyebutkan bahwa intimidasi itu ialah sejumlah warga Peru mendatangi pemain Austria dengan menggunakan senjata dan pisau. Namun laporan ini diabaikn oleh pihak FIFA dan Komite Olimpiade.

Baca Juga: Klenik Jelang Spanyol vs Inggris: La Furia Roja Percaya Jersey Retro

Pihak Peru sontak saja tak terima. Di ibu kota Peru, Lima, seperti dilansir dari Marca, pecah kerusuhan. Orang Peru yang marah merusak atribut Olimpiade dan menyerang rumah mewah milik orang Jerman.

Keputusan kontroversial ini menimbulkan masalah sosial, politik dan ekonomi. Di pelabuhan Peru, para pekerja mogok dan menolak bongkar muat kapal milik Jerman.

Dikutip dari sejumlah sumber, Joseph Goebbles yang jadi menteri Propaganda Nazi berkunjung ke Kedutaan Besar Peru di Berlin. Ia memberikan kompensasi berupa laga uji coba Peru melawan Jerman.

Dari lobi politik ini, Austria pada akhirnya melangkah ke final melawan Polanda namun mereka kalah 1-3. Skuat Peru pulang dari Berlin sehari setelah laga final.

Mereka menghabiskan waktu tiga hari di Paris sebelum melanjutkan perjalanan kapal laut menuju ke Lima. Tiba di Lima, mereka disambut bak pahlawan.

Sampai saat ini masih jadi teka teki, mengapa pihak komite Olimpiade memutuksan laga ulang. Selain itu, laga ulangan pun tak pernah dihelat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI