Suara.com - Timnas Indonesia menunjukkan semangat juang yang patut diapresiasi meskipun harus mengakui keunggulan Vietnam dalam lanjutan Piala AFF 2024. Dalam laga yang berlangsung di Stadion Viet Tri, Minggu (15/12), Indonesia kalah tipis 0-1 dari tuan rumah, namun moral bertanding para pemain menjadi sorotan positif.
Pengamat sepak bola Mohamad Kusnaeni atau Bung Kus menilai, meski hasil akhir tidak berpihak kepada skuad Garuda, performa anak asuh Shin Tae-yong membuktikan bahwa mereka mampu memberikan perlawanan sengit.
Disiplin tinggi, keberanian, dan kerja keras menjadi modal berharga yang dapat dimanfaatkan dalam laga terakhir fase grup melawan Filipina.
"Sisi positif yang kita dapat dari laga ini adalah moral bertanding (pemain Timnas Indonesia) yang positif. Pemain tampil ngotot, disiplin, dan berani meskipun kalah kualitas," kata Mohamad Kusnaeni dikutip dari Antara.
Kekalahan dari Vietnam dianggap wajar mengingat perbedaan pengalaman dan kualitas pemain yang cukup mencolok.
Namun, upaya Timnas Indonesia yang berhasil merepotkan lawan menjadi bukti bahwa mereka memiliki potensi besar untuk terus berkembang.
Pertandingan melawan Filipina akan menjadi penentu nasib Indonesia di ajang ini.
Dengan moral bertanding yang kuat, para pemain diharapkan tampil lebih percaya diri dan memanfaatkan waktu istirahat yang lebih panjang untuk memulihkan kondisi.
Perjalanan pertandingan
Baca Juga: Syarat Timnas Indonesia Lolos Semifinal Piala AFF 2024
Timnas Indonesia harus menerima kekalahan perdananya di ajang Piala AFF 2024 setelah takluk dari Vietnam dengan skor tipis 0-1. Gol tunggal yang tercipta pada menit ke-77 di Stadion Viet Tri menjadi penentu kemenangan tim tuan rumah. Hasil ini sekaligus membawa Vietnam ke puncak klasemen grup dengan raihan enam poin.
Pada pertandingan ini, pelatih Shin Tae-yong memberikan kesempatan debut kepada tiga pemain muda, yaitu Ahmad Maulana Syarif, Mikael Alfredo Tata, dan Rivaldo Pakpahan.
Kehadiran Cahya Supriadi di bawah mistar gawang, serta trio bek Muhammad Ferarri, Kadek Arel, dan Dony Tri Pamungkas, menunjukkan fokus tim pada pengembangan pemain muda.
Bahkan, skuad awal Indonesia memiliki rata-rata usia 21,2 tahun, jauh lebih muda dibandingkan pemain Vietnam yang rata-rata berusia 28 tahun.
Strategi Permainan: Bertahan dan Serangan Balik
Meski dominasi permainan lebih banyak dipegang Vietnam, lini tengah Indonesia yang diperkuat Ahmad Maulana, Rivaldo, dan Arkhan Fikri cukup efektif dalam meredam serangan.