Suara.com - Kekalahan Real Madrid 2-3 dari Barcelona di final Copa del Rey, Minggu (27/4) dinihari WIB berbuntut panjang. Bek Antonio Rudiger terancam sanksi berat.
Anak asuh Carlo Ancelotti itu tertinggal 0-1 di babak pertama lewat tendangan roket Pedri setelah memanfaatkan assist cantik dari Lamine Yamal di menit ke-28.
Tensi pertandingan memuncak di babak kedua. Real Madrid tak mau menyerah begitu saja. Carlo Ancelotti tunjukkan taktik brilian dengan memasukkan Kylian Mbappe di babak kedua.
![Final Copa del Rey: Gol Roket Pedri Bawa Barcelona Unggul 1-0 [Instagram Barcelona]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/27/47528-pedri.jpg)
Hasilnya di menit ke-70, lewat sepakan free kick, Mbappe sukses menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Tujuh menit berselang, Aurelien Tchouameni membuat pendukung Madrid bersorak.
Real Madrid unggul 2-1 di menit-menit akhir babak kedua. Namun peluang Madrid juara sirna setelah Ferran Torres mencetak gol penyama kedudukan menjadi 2-2.
Skor 2-2 bertahan hingga akhir babak kedua. Pertandingan pun dilanjutkan ke babak ekstra time. Petaka datang untuk Madrid di menit ke-116.
Bek Jules Kounde jadi pahlawan bagi Blaugrana lewat golnya sekaligus membuat pertandingan berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Barcelona.
Di masa injury time babak ekstra time, tiga pemain Real Madrid, Antonio Rudiger, Lucas Vazquez dan Jude Bellingham mendapat kartu merah dari wasit.
Dalam laporan wasit De Burgos Bengoetxea, Rudiger melakukan pelemparan kepada dirinya dan bersikap agresif saat sudah mendapat kartu merah.
Baca Juga: Real Madrid Gagal Juara, Carlo Ancelotti Siap Pergi dari Bernabeu?
"Ia dikeluarkan karena melempar benda dari area teknis yang luput dari saya. Setelah diberi kartu merah, ia harus ditahan oleh beberapa anggota staf pelatih, ia tunjukkan sikap agresif," tulis laporan De Burgos seperti dikutip dari Diario AS.
Masih dari sumber yang sama, bek asal Jerman itu berpotensi mendapat larangan bermain 4 hingga 12 pertandingan jika merujuk pada Pasal 101 Kode Displin RFEF.
Sanki berat yang menanti membuat Rudiger diperkirakan absen saat kedua tim kembali bertemu di ajang LaLiga.
Sementara untuk dua pemain Real Madrid lainnya, Lucas Vazquez dan Jude Bellingham diprediksi hanya akan mendapat sanksi dua sampai tiga pertandingan.
![Momen bek Real Madrid, Antonio Rudiger mengamuk saat melawan Barcelona dalam final Copa Del Rey di Stadion Olimpico de Sevilla, Minggu (27/4/2025) dini hari WIB. [Instagram @idextratime]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/27/13842-antonio-rudiger.jpg)
Menurut laporan wasit De Burgos, Jude Bellingham bersikap agresif saat mendatangi wasit usai pertandingan.
"Dia bergerak agresif ke arah posisi kami dan harus ditahan oleh rekan satu timnya,"
"Lucas Vazques mendapat kartu merah karena memprotes salah satu keputusan kami, melangkah beberapa meter dan membuat gerakan tidak setuju," tulis laporan De Burgos.
Kekecewaan Carlo Ancelotti
Menyikapi hasil pahit ini, Carlo Ancelotti mengatakan tidak mau membicarakan soal kepemimpinan wasit yang membuat tiga pemainnya mendapat kartu merah.
Pelatih asal Italia itu juga enggan membicarakan soal masa depannya di Bernabeu.
"Saya bisa melanjutkan, saya bisa berhenti. Tetapi itu akan menjadi topik di minggu-minggu depan, bukan hari ini," ucap Ancelotti seperti dilansir dari Diario AS.
Lebih lanjut, Carlo Ancelotti juga seolah mengibarkan bendera putih perebutan gelar juara LaLiga musim ini.
Real Madrid saat ini berada di peringkat kedua dengan selisih empat poin dari Barcelona di puncak klasemen LaLiga.
"Saya tidak tahu, saya tidak tahu apa yang terjadi. Bagaimana pun, kita harus menunggu. Ada waktu untuk mempersiapkan dua pertandingan penting melawan Celta dan Barcelona," ucap Ancelotti.
Meski kalah menyakitkan dari Barcelona di final Copa del Rey, Ancelotti tetap memuji permainan Kylian Mbappe dkk.
Carlo Ancelotti pun mengaku ada alasan khusus mengapa ia menurunkan Mbappe di babak kedua.
"Ini adalah permainan bagus. Kami berkompetisi dengan baik. Semuanya bisa terkendali tetapi mereka bisa mengejar kami dan segalanya menjadi rumit," ucapnya.
"Kami harus terus berjuang dan tidak ada pemain yang bisa disalahkan. Jika kami menang, itu tidak akan menjadi skandal karena di babak kedua kami lebih dekat juara daripada mereka,"
"Soal Mbappe, dia tidak fit selama 90 menit. Jadi saya memasukkannya di babak kedua ketika tempo menurun. Dia sangat bagus, dia bisa mencetak gol penyeimbang," jelas Carlo Ancelotti.
Bagi Carlo Ancelotti, pertandingan melawan Barcelona memang akan menghasilkan tensi tinggi. Tim lawan ucapnya memiliki energi lebih.
"Itu Barcelona. Kami bertahan dengan baik. Ketika mereka memiliki banyak energi, semuanya menjadi rumit,"
"Tetapi ketika mereka melambat, kami mulai menguasai bola dengan lebih baik. Pada babak kedua, kami lebih mencari cara keluar dari tekanan dan kami memainkan permainan lebih bagus,"