Pada musim lalu, Persib Bandung menerima Rp2,5 miliar sebagai hadiah juara Liga 1. Lalu, Madura United yang menjadi runner-up memperoleh Rp1,25 miliar.
Namun, saat itu format kompetisi menggunakan championship series. Kali ini memakai kompetisi penuh artinya ada perhitungan lain.
"Jadi, peringkat ke-16 hingga ke-18 tidak menerima. Tapi, mereka akan menerima share dari rating televisi," pungkas Ferry Paulus.
Perjalanan Persib Bandung menuju gelar juara Liga 1 2024/2025 bukanlah sesuatu yang terjadi dalam semalam. Tim asuhan pelatih asal Belanda, Bojan Hodak, tampil konsisten sejak awal musim meski sempat tertatih di beberapa pekan pertama.
Kunci keberhasilan Maung Bandung musim ini adalah stabilitas performa di paruh kedua musim, serta kontribusi besar dari pemain-pemain kunci seperti David da Silva, Ciro Alves, dan Marc Klok.
Persib juga menunjukkan ketangguhan mental ketika menghadapi laga-laga krusial. Salah satu titik balik penting terjadi saat mereka membungkam Madura United di pekan ke-24 dalam laga tandang yang sulit.
Kemenangan tersebut memacu kepercayaan diri skuad, yang kemudian melanjutkan tren positif hingga memastikan gelar lebih cepat.
Pertahanan solid juga menjadi salah satu faktor penting. Kombinasi duet bek tengah asing dan kiper yang tampil konsisten membuat Persib menjadi salah satu tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit musim ini.
Fleksibilitas taktik Bojan Hodak terbukti mampu menyesuaikan dengan berbagai situasi pertandingan, termasuk ketika menghadapi tim-tim besar seperti Persija, Arema, maupun Borneo FC.
Baca Juga: PSSI Respons Compang-camping Liga 1, Senggol PT LIB Soal Tunggakan Gaji Klub
Tak hanya dari sisi teknis, dukungan Bobotoh sepanjang musim juga menjadi energi tambahan bagi skuad. Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) nyaris selalu penuh saat Persib berlaga sebagai tuan rumah, menciptakan atmosfer intimidatif bagi lawan dan menjadi "pemain ke-12" bagi Maung Bandung.