PSIS masuk ke daftar FIFA Registration Ban List alias Daftar Larangan Registrasi FIFA.
Menurut CEO PSIS, Yoyok Sukawi, hal ini tak lepas dari aduan eks bek mereka, Flavio Beck Junior.
Tak hanya aduan dari Flavio, April 2025, PSIS dijatuhi hukuman larangan melakukan transfer untuk tiga periode.
Sanksi yang berikan kepada tim yang berjuluk Laskar Mahesa Jenar tersebut berlaku mulai 2 April 2025.
Kuat dugaan sanksi ini karena aduan Evandro Brandao, eks pemain PSIS terkait masalah tunggakan gaji.
Periode 2024 ditutup PSIS dengan hanya meraih hasil imbang dari Barito Putera. Posisi PSIS saat itu masih di peringkat ke-13.
Awal 2025 dibuka PSIS kembali dengan hasil minor.
Persita jadi salah satu tim yang mampu kalahkan PSIS di laga kandang dan tandang. Di laga kandang, Persita pecundangi PSIS dengan skor 2-1 di pekan ke-18.
Pekan ke-28, PSIS masuk ke zona merah degradasi. Hasil imbang melawan Persik membuat Laskar Mahesa Jenar berada di peringkat ke-16.
Baca Juga: PSIS Resmi Degradasi, Bruno Silva: Ketidakadilan Padaku Dibayar Lunas
Posisi itu 'sukses' dipertahankan PSSI selama tiga pekan. Di pekan ke-31, posisi mereka berada di posisi ke-17 hingga akhirnya berada di juru kunci pada pekan ke-32 setelah dikalahkan PSS 1-2.
PSIS Pecat Gilbert Agius
Pada April 2025, PSIS buat langkah mengejutkan dengan memecat Gilbert Agius.
Tim berjulukan Laskar Mahesa Jenar itu resmi mengakhiri kontrak kerja sama dengan pelatih Gilbert Agius yang telah dibangun selama dua tahun tiga bulan.
Manajemen mengambil keputusan untuk mengakhiri kontrak Gilbert Agius dikarenakan hasil selama BRI Liga 1 2024/2025.
![Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius. [Instagram @psisofficial]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/29/59909-pelatih-psis-semarang-gilbert-agius.jpg)
Manajemen PSIS pun mengucapkan terima kasih atas dedikasi Gilbert Agius selama ini dan berharap pelatih asal Malta ini diberi kesuksesan kedepannya.