Suara.com - Proposal PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk menambah kuota menjadi sebelas pemain asing pada BRI Liga 1 musim depan membuat kompetisi di tanah air dibanding-bandingkan dengan Saudi Pro League.
Berbagai respons muncul seusai wacana penambahan kuota pemain asing itu bergulir. Bahkan, meski masih sebatas proposal, media-media Vietnam juga turut memberikan sorotan terhadap rencana penggunaan 11 pemain asing di BRI Liga 1 musim depan itul.
Menurut media ZNews, regulasi semacam ini bisa membuat Liga Indonesia menjadi negara dengan jumlah pemain asing terbanyak. Pasalnya, saat ini Thailand yang punya regulasi lebih longgar pun hanya mengizinkan 10 pemain asing.
"Di Asia, hanya Saudi Pro League yang mengizinkan setiap klub mendaftarkan 10 pemain di antara 25 pemain mereka. Namun dari jumlah itu hanya 8 yang diizinkan untuk bermain," bunyi ulasan ZNews.
Setelah dibanding-bandingkan dengan Saudi Pro League, sebetulnya bagaimana komparasi peringkat antara Saudi Pro League dengan Liga Indonesia? Berikut Suara.com menyajikan ulasannya.
Perbandingan Kalah Jauh
![Cristiano Ronaldo Terancam Tanpa Trofi Lagi! Al Nassr Tersingkir dari Semifinal Liga Champions Asia. [Dok. IG Al Nassr]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/01/34289-cristiano-ronaldo.jpg)
Sebagai kompetisi yang juga mengizinkan jumlah penggunaan pemain asing yang tinggi, Saudi Pro League memang akhirnya bisa merasakan dampak positif jika melihat peringkat kompetisinya di level Asia.
Sebab, Arab Saudi tak hanya menduduki peringkat teratas untuk kompetisi Regional Barat atau West Region di Asia. Mereka juga bisa merajai seluruh kompetisi di Asia, termasuk dibandingkan Regional Timur.
Dilansir dari situs Footy Rangkings, Saudi Pro League saat ini bisa berada di puncak klasemen dalam pemeringkatan kompetisi-kompetisi di Asia. Mereka setidaknya mengumpulkan total 119.957 poin.
Baca Juga: Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
Jumlah ini tentu lebih tinggi ketimbang negara-negara dengan kompetisi apik di Asia lainnya seperti Jepang yang berada di peringkat kedua (107.663 poin), serta Korea Selatan di peringkat ketiga (90.982 poin).
Peringkat Buruk Liga 1

Sementara itu, Indonesia termasuk sebagai negara dengan kualitas kompetisi yang buruk di level Asia. Pasalnya, saat ini kompetisi Liga Indonesia hanya bisa menduduki peringkat ke-25 saja dengan koleksi 18.653 poin.
Posisi itu berkaitan dengan penempatan peringkat kompetisi Indonesia di seluruh negara Asia. Namun, jika kategorinya di level Regional Timur, peringkat Liga Indonesia berada di posisi ke-11 klasemen.
Jika situasi semacam ini bertahan, Indonesia hanya bisa mengirimkan satu perwakilan saja di AFC Champions League Two (ACL2) dan satu negara di AFC Challenge League (ACGL) pada musim 2025/2026.
Itulah gambaran bagaimana posisi kompetisi Liga 1 Indonesia masih tertinggal jauh jika dibandingkan dengan liga-liga top Asia lainnya, termasuk Saudi Pro League yang kini menjadi salah satu kompetisi paling bergengsi di kawasan Asia, bahkan mulai mendapat perhatian global.