Patrick Kluivert Pusing, Pemain Keturunan Kepulauan Tanimbar Batal Bela Timnas Indonesia

Selasa, 20 Mei 2025 | 16:14 WIB
Patrick Kluivert Pusing, Pemain Keturunan Kepulauan Tanimbar Batal Bela Timnas Indonesia
Ragnar Oratmangoen saat main untuk Fortuna Sittard di musim 2023/2024 dengan status pinjaman. Timnas Indonesia menghadapi tantangan berat jelang pertandingan penting melawan China dalam lanjutan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. [IG Fortuna Sittard]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert harus memutar otak ekstra menyusul pemain keturunan Kepulauan Tanimbar Ragnar Oratmangoen tak jadi bela Timnas Indonesia.

Padahal Timnas Indonesia menghadapi tantangan berat jelang pertandingan penting melawan China dalam lanjutan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Pertandingan ini akan digelar pada 5 Juni 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, yang diharapkan menjadi saksi perjuangan Skuad Garuda untuk menjaga asa lolos ke ajang bergengsi empat tahunan tersebut.

Patrick Kluivert disebut pemain yang hebat oleh Ronaldinho. (Instagram/@barcalegends)
Patrick Kluivert disebut pemain yang hebat oleh Ronaldinho. (Instagram/@barcalegends)

Namun, persiapan tim nasional Indonesia sedikit terganggu dengan absennya dua pemain kunci di lini depan. Marselino Ferdinan dan Ragnar Oratmangoen dipastikan tidak akan ambil bagian dalam laga krusial ini.

Kehilangan dua pemain ini memberikan tekanan tambahan bagi pelatih kepala Patrick Kluivert yang kini dituntut untuk segera merumuskan strategi baru demi tetap kompetitif.

Laga kontra China memiliki arti vital, bukan hanya karena tiga poin yang diperebutkan, tetapi juga karena kekalahan di pertemuan pertama harus dibayar tuntas.

Pada pertandingan sebelumnya yang berlangsung Oktober 2024 di Qingdao, Indonesia kalah 1-2 meskipun mendominasi penguasaan bola hingga 70 persen.

Dua gol balasan dari tuan rumah kala itu lahir dari skema bola mati dan serangan balik cepat, menunjukkan bahwa efisiensi serangan menjadi tantangan besar yang belum bisa ditaklukkan Skuad Garuda.

Joey Pelupessy mengenal Ragnar Oratmangoen karena keduanya pernah berada di klub yang sama, yakni FC Groningen, beberapa musim lalu.(IG Ragnar Oratmangoen)
Joey Pelupessy mengenal Ragnar Oratmangoen karena keduanya pernah berada di klub yang sama, yakni FC Groningen, beberapa musim lalu.(IG Ragnar Oratmangoen)

China dikenal sebagai tim dengan gaya bermain bertahan yang solid dan tak jarang menerapkan taktik “parkir bus” untuk meredam agresivitas lawan.

Baca Juga: Nominasi Pemain Terbaik BRI Liga 1, Egy Maulana Vikri Dikepung Legiun Asing

Strategi ini mereka peragakan secara konsisten di sepanjang babak ketiga kualifikasi, dan hal ini menjadi perhatian khusus bagi Kluivert dan jajaran pelatih.

Menembus barikade pertahanan semacam itu memerlukan pemain dengan kreativitas tinggi dan kemampuan individu yang mumpuni.

Dalam situasi ini, sejumlah nama muncul sebagai kandidat utama untuk menggantikan peran Marselino dan Ragnar. Egy Maulana Vikri menjadi salah satu opsi paling menjanjikan.

Pemain yang tampil cemerlang bersama Dewa United ini kerap menunjukkan kemampuan luar biasa dalam membaca ruang dan menciptakan peluang.

Salah satu momen terbaiknya adalah saat mencetak gol usai melewati tiga pemain Malut United pada pekan ke-30 Liga 1 musim 2024/2025.

Dua nama lain yang tak kalah potensial adalah Sayuri bersaudara: Yance dan Yakob. Keduanya menjadi tulang punggung Malut United, klub yang sukses finis di posisi ketiga klasemen Liga 1 musim ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI