Nathan sempat mengatakan bahwa Moniz ialah tipikal pelatih yang blak-blakan kepada pemain. Moniz kata Nathan lebih suka mencecar pemain di hadapan pemain lain dibanding bicara empat mata.
"Moniz lebih blak-blakan. Dia berbicara kepadamu di depan pemain-pemain lain dibanding bicara empat mata," kata Nathan kepada rijnmond.nl

Nathan juga mengatakan bahwa Moniz cukup sering berteriak-teriak kepada pemain. Namun untungnya Moniz hanya bertahan semusim di Excelsior.
Pada 28 Januari 2020, Excelsior memutuskan memecat Moniz setelah serangkaian hasil buruk.
"Awalnya tentu perlu waktu untuk membiasakan diri. Untungnya periode itu hanya berlangsung sebentar, kita tidak lagi terganggu dengan teriak-teriakan,"
Namun ditegaskan oleh Nathan, setidaknya selama dilatih Moniz membuatnya terasah secara mental.
"Namun dari sisi positif, tentu saja bagus jika Anda mendapatkan pelatih seperti itu di usia muda," kata Nathan Tjoe-A-On.
Selain Nathan, pelatih kelahiran Rotterdam pada 17 Juni 1964 itu juga pernah melatih sejumlah pemain seperti Jérôme Boateng, Zé Roberto, hingga Ruud van Nistelrooy saat jadi pelatih sementara Hamburger SV.
Sebelum menjadi pelatih, Moniz diketahui sempat berkarier sebagai pemain di klub-klub kecil Belanda seperti Eindhoven, Haarlem, hingga RKC Waalwijk.
Baca Juga: Punya Nenek dari Bandung, Pemain Keturunan Indonesia Ini Pasti Dilirik Simon Tahamata
Di Waalwijk, Moniz satu tim dengan pemain keturunan Indonesia yang juga jadi pelatih setelah pensiun, Jos Luhukay.