Suara.com - Pertandingan antara Timnas Indonesia melawan China yang akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 5 Juni 2025 semakin dekat. Atmosfer penuh antisipasi menyelimuti pecinta sepak bola Tanah Air.
Di tengah persiapan menuju laga krusial tersebut, sorotan tertuju pada lini belakang Garuda yang tampil luar biasa bersama klub masing-masing.
Para bek andalan Timnas Indonesia tak hanya menunjukkan performa konsisten, tetapi juga mencetak prestasi gemilang di level kompetisi domestik dan internasional.

Salah satu pemain yang paling mencuri perhatian adalah Rizky Ridho. Pemain berusia 23 tahun ini mencatat musim yang sangat impresif bersama Persija Jakarta.
Ia tidak hanya membawa timnya menyelesaikan Liga 1 dengan hasil positif, tetapi juga dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam posisi bertahan.
Lebih dari itu, ia mencatatkan namanya sebagai bagian dari Best XI musim ini dan bahkan menjadi bek lokal termahal dengan nilai pasar mencapai Rp8,69 miliar.
Dalam 32 penampilan di Liga 1 musim ini, Rizky Ridho membuktikan konsistensinya sebagai pilar utama lini belakang Persija.
Dengan statistik itu, ia dipastikan akan kembali menjadi pilihan utama di skuad asuhan Patrick Kluivert saat menghadapi China dan Jepang di lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Tak kalah mengesankan, Kevin Diks mencatatkan musim luar biasa bersama FC Copenhagen di Liga Super Denmark.
Baca Juga: Terbongkar! Patrick Kluivert Blak-blakan Stefano Lilipaly Dipanggil ke Timnas Indonesia karena...

Ia membantu timnya meraih gelar juara dan berkontribusi dengan gol penting di laga penentu.
Selain sukses di liga domestik, Diks juga tampil cemerlang di ajang UEFA Conference League.
Dari 15 penampilannya, ia sukses mencetak enam gol dan satu assist—catatan yang sangat impresif untuk pemain bertahan.
Musim depan, Kevin Diks akan bergabung dengan klub Bundesliga, Borussia Monchengladbach.
Kepindahan ini menjadi langkah besar dalam kariernya dan menambah nilai pengalaman bagi lini pertahanan Garuda.
Ia membawa modal mental dan teknis yang kuat menuju laga penting melawan China.
Sementara itu, Jay Idzes tetap menunjukkan performa solid meski timnya, Venezia, harus terdegradasi dari Serie A.
Ia tampil dalam 35 pertandingan dan dipercaya sebagai kapten dalam 12 laga terakhir.
Catatan kehadirannya di setiap pertandingan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia menunjukkan betapa vital perannya dalam menjaga kestabilan lini belakang Timnas Indonesia.
Di sisi lain, nama Justin Hubner juga patut diapresiasi. Pemain muda ini terpilih sebagai pemain terbaik Wolverhampton U-21 musim ini.
Ia tampil 16 kali di ajang Premier League 2 dan National League Cup, serta sempat mencicipi atmosfer tim utama Wolves di Premier League.
Keberhasilan ini menambah deretan bek muda Indonesia yang punya jam terbang dan pengalaman dari kompetisi kelas dunia.
Asnawi Mangkualam yang bermain di Liga Thailand bersama Port FC juga menunjukkan statistik luar biasa.
Dalam satu musim, ia mencatat 105 kali duel menang dan menjadi pemain asing terbaik dalam urusan pertahanan di klub tersebut.
Konsistensi Asnawi menjadi pembeda dan memperkuat kedalaman skuad belakang Garuda.
Secara kolektif, performa para bek andalan Timnas Indonesia menjadi aset penting dalam misi meraih kemenangan atas China.
Apalagi, lawan yang akan dihadapi sedang berada dalam tren negatif dengan dua kekalahan beruntun pada Maret 2025 dan hanya mengoleksi enam poin di klasemen Grup C.
Sebaliknya, Indonesia telah mengantongi sembilan poin dan berada di posisi yang lebih menguntungkan untuk melaju ke babak berikutnya.
Pelatih Patrick Kluivert tentu memiliki alasan kuat untuk percaya pada barisan bek yang sedang dalam performa puncak.
Pertahanan yang kokoh bisa menjadi kunci untuk menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2026.
Dengan formasi pertahanan yang teruji, Garuda punya peluang besar meraih hasil maksimal di kandang sendiri.
Optimisme terus tumbuh di kalangan suporter dan pengamat sepak bola. Momentum kebangkitan dan performa individual yang bersinar membawa semangat baru dalam perjuangan Timnas Indonesia.
Jika tren positif ini terus dipertahankan, mimpi melihat Garuda terbang tinggi di panggung dunia bisa menjadi kenyataan dalam waktu dekat.
Kontributor : Imadudin Robani Adam