Dihajar Pemain Timnas Indonesia, Amorim Khawatir Pemain Manchester United Cedera

Kamis, 29 Mei 2025 | 13:52 WIB
Dihajar Pemain Timnas Indonesia, Amorim Khawatir Pemain Manchester United Cedera
Manajer Manchester United, Ruben Amorim bersyukur anak asuhannya tidak mengalami cedera meski timnya dikalahkan ASEAN All Stars yang diperkuat dua pemain Indonesia, Kakang Rudianto dan Malik Risaldi. (IG Manchester United)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Manajer Manchester United, Ruben Amorim bersyukur anak asuhannya tidak mengalami cedera meski timnya dikalahkan ASEAN All Stars yang diperkuat dua pemain Indonesia, Kakang Rudianto dan Malik Risaldi.

Manchester United secara mengejutkan kalah dengan skor tipis 0-1 dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (28/5/2025) malam WIB.

Tentu hasil ini cukup mengejutkan banyak pihak karena tim elit Eropa bisa dikalahkan oleh pemain-pemain yang berasal dari Asia Tenggara.

Manchester United vs ASEAN All Stars (IG Manchester United)
Manchester United vs ASEAN All Stars (IG Manchester United)

Amorim mengaku kecewa karena timnya di laga ini seharusnya bisa menang untuk menghibur fans yang hadir langsung ke stadion.

Namun, ia bersyukur anak asuhannya tidak mengalami cedera karena itu baginya cukup penting.

"Kami mengharapkan pertandingan yang bagus, pertandingan yang intens, dalam kondisi seperti ini," kata Amorim setelah pertandingan dilansir dari laman resmi klub.

"Namun hal baiknya adalah (pemain) kami tidak mengalami cedera dan kami melihat anak-anak muda, yang penting tidak ada yang cedera, dengan cuaca seperti ini dan semua yang telah kami lakukan untuk sampai di sini pada hari ini," jelasnya.

Lebih lanjut, pelatih asal Portugal itu mengakui seharusnya Manchester United bisa tampil lebih bagus lagi.

"Namun, sekali lagi, itu bukan alasan. Kami harus tampil lebih baik," tegasnya.

Baca Juga: Kesenangan Kakang Rudianto Berlipat Ganda Usai Kalahkan Manchester United, Kenapa?

Dalam pertandingan tersebut Manchester United memang bisa dikatakan tidak menurunkan komposisi terbaiknya.

Ia merotasi skuadnya secara besar-besaran sepanjang 90 menit dan mencoba beberapa pemain muda untuk dilihat kemampuannya.

Jaydan Kamason tampil cemerlang dalam penampilan singkatnya sebelum jeda pertandingan, lalu Sekou Kone tampil tenang di lini tengah.

Kemudian Jim Thwaites menunjukkan tekad yang dihormati Amorim dengan berlari kembali untuk melakukan tekel penyelamatan gol yang tepat waktu pada Adrian Segecic, dengan salah satu aksi terakhir dalam pertandingan.

"Kami harus mengendalikan menit bermain setiap pemain."

"Ia [Kone] akan bermain lebih banyak di pertandingan berikutnya pada hari Jumat, ia bermain cukup baik, tetapi semua pemain muda berusaha, itu yang terpenting."

"Mereka ingin bermain lebih banyak, tetapi kami harus merotasi semua pemain, sehingga semua pemain bisa bermain. Mereka bermain dengan baik," tutupnya.

Adapun Dua wakil Indonesia, Kakang dan Malik, tampil cukup bagus menghadapi tim sekelas Manchester United di laga itu meski tidak cetak gol atau assist.

Kakang Rudianto masuk pada menit ke-68, sementara Malik Risaldi baru memasuki lapangan pada menit ke-82.

Dalam laga persahabatan itu, gol tim ASEAN All Stars dicetak oleh Maung Maung Lwin pada menit ke-71.

Bagi Kakang dan Malik, keduanya mencetak sejarah sebagai pemain pertama yang mengalahkan Manchester United.

Hebatnya lagi, pemain Persib Bandung dan Persebaya Surabaya itu tampil solid meski bergabung sehari jelang pertandingan.

Kakang dan Malik juga menjadi pemain pertama Indonesia yang mengangkat piala di hadapan Bruno Fernandes dan kawan-kawan.

Di sisi lain, kemenangan ini menjadi prestasi membanggakan bagi ASEAN All Stars, menunjukkan bahwa perkembangan sepak bola Asia Tenggara patut diperhitungkan di level internasional.

Bagi ASEAN All Stars, hasil ini bukan hanya sekadar kemenangan di atas kertas, melainkan juga prestasi simbolis yang menunjukkan kekuatan kolektif dari kawasan yang selama ini kurang mendapat sorotan.

Penampilan solid dari seluruh lini, mulai dari pertahanan hingga serangan, membuat tim lawan kesulitan mengembangkan permainan.

Pertandingan ini sekaligus mempertegas bahwa sepak bola tidak lagi hanya soal nama besar, melainkan soal kesiapan, strategi, dan semangat juang.

ASEAN All Stars mungkin bukan tim yang dibentuk untuk jangka panjang, tetapi mereka sudah membuktikan bahwa dengan kolaborasi yang tepat, mereka bisa menciptakan kejutan besar di panggung internasional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI