“Pelatih kini punya banyak opsi bagus. Kompetisi antar kiper menjadi sehat dan menguntungkan tim,” ujar Jay.
Ia juga menambahkan, Emil bisa memberi nilai lebih dalam fase membangun serangan dari lini belakang, berkat pengalamannya di level Eropa.
Rekor Buruk vs China, Tapi Semangat Tetap Menyala
Meski secara kualitas skuad masih menjanjikan, tantangan berat tetap menghadang.
Lawan yang dihadapi bukan tim sembarangan. Berdasarkan data dari 11v11.com, China memiliki rekor pertemuan yang jauh lebih unggul dibanding Indonesia.
Dari total 18 pertemuan, Garuda hanya mampu menang tiga kali dan imbang tiga kali, sementara sisanya—12 laga—berakhir dengan kekalahan.
Yang lebih menyedihkan, kemenangan terakhir Indonesia atas China terjadi 38 tahun lalu, tepatnya 20 Februari 1987 dalam ajang King's Cup di Thailand.
Pertemuan terakhir di ajang kualifikasi pada 15 Oktober 2024 lalu juga berakhir pahit.
Bermain di kandang lawan, Indonesia kalah 1-2. Dalam lima laga terakhir kontra China, Indonesia menelan empat kekalahan dan satu imbang, rekor yang jelas tak berpihak.
Mental Juara, Kunci Jay Idzes Hadapi Laga Penting
Meski dihantui catatan kelam, Jay Idzes mengajak rekan-rekannya untuk tetap optimistis.
Baca Juga: Emil Audero Pakai Jimat dari Lombok Lawan China, Punya Koneksi dengan...
Ia percaya bahwa kekompakan dan mental juara bisa menutupi absennya para pemain keturunan bernilai miliaran rupiah.
“Siapa pun yang bermain nanti, mereka akan memberikan segalanya untuk Indonesia,” tegasnya.
Kontributor : Imadudin Robani Adam