Infografis
Suara.com - Timnas Indonesia terus menunjukkan keseriusannya dalam mempersiapkan diri menghadapi lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah memperkuat sektor penjaga gawang melalui kehadiran asisten pelatih kiper baru, Damian Van Rensburg.
Damian Van Rensburg resmi bergabung ke dalam jajaran staf pelatih Timnas Indonesia setelah melalui proses diskusi internal yang melibatkan pelatih kepala dan staf teknis.
Sosok pelatih berkebangsaan Afrika Selatan ini sebelumnya dikenal sebagai pelatih kiper Dewa United U-20 dan telah berkarier selama dua tahun di klub tersebut, sejak Mei 2023 hingga Mei 2025.
Peran Damian kini menjadi pelengkap bagi pelatih kiper utama Timnas Indonesia, Sjoerd Woudenberg.
Keduanya bahu-membahu memperkuat lini pertahanan terakhir skuad Garuda, terutama dalam mempersiapkan Emil Audero, Maarten Paes, Ernando Ari, Nadeo Argawinata, dan Reza Arya Pratama.
Damian sudah mulai aktif mendampingi latihan sejak Timnas Indonesia mempersiapkan diri untuk laga penting melawan China.
Ia juga turut serta dalam rombongan skuad Garuda yang saat ini tengah melakukan pemusatan latihan di Jepang, menjelang laga penting melawan tuan rumah.
Kolaborasi antara Damian dan Woudenberg terbukti memberikan dampak positif.
Hal ini terlihat dari penampilan impresif Emil Audero saat menghadapi China di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Kamis (5/6).
Baca Juga: Patrick Kluivert Peringatkan Pemain Naturalisasi: Kalian Nggak Selalu Main!
Emil Audero yang menggantikan Maarten Paes tampil sigap dengan sejumlah penyelamatan krusial, termasuk satu momen penting yang menggagalkan peluang emas tim lawan.
Penyelamatan tersebut berperan besar dalam mengamankan kemenangan 1-0 Indonesia, hasil yang sangat penting untuk menjaga peluang lolos ke fase berikutnya.
Tambahan tiga poin tersebut menempatkan Indonesia di posisi keempat klasemen Grup C, posisi krusial yang menjadi batas akhir untuk melaju ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Dengan persaingan yang semakin ketat, peningkatan kualitas di sektor kiper menjadi sangat vital.
Tim pelatih Timnas Indonesia tidak ingin ada celah yang bisa dimanfaatkan lawan, terutama saat menghadapi tim sekelas Jepang yang akan menjadi lawan Timnas Indonesia pada laga terakhir fase grup.
Laga melawan Jepang dijadwalkan berlangsung pada Selasa, 10 Juni 2025 di Stadion Suita City, Osaka.
Ini akan menjadi ujian berat bagi skuad Garuda, namun dengan kesiapan teknis serta peningkatan performa pemain, termasuk para kiper, Indonesia berharap dapat meraih hasil positif.
Langkah mendatangkan Damian Van Rensburg juga mencerminkan keseriusan PSSI dalam mengadopsi standar kepelatihan internasional.
Pelatih muda berusia 31 tahun itu dinilai memiliki pendekatan modern dalam melatih kiper, yang meliputi analisis video, refleks cepat, hingga latihan skenario tekanan pertandingan yang realistis.
Kehadiran Damian bukan hanya sebatas penambahan jumlah staf, melainkan sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk membangun tim yang lebih solid dan kompetitif.
Apalagi saat ini Timnas Indonesia tengah dalam masa transisi dan peningkatan level permainan, terutama dengan banyaknya pemain keturunan yang masuk memperkuat tim.
Pelatih kepala Patrick Kluivert, yang kini menangani Timnas Indonesia, memiliki perhatian khusus terhadap peningkatan lini pertahanan.
Dengan rekam jejaknya sebagai legenda sepak bola Eropa, Kluivert ingin membangun tim dengan keseimbangan yang kuat antara lini serang dan lini pertahanan, termasuk penjaga gawang.
Seiring dengan berkembangnya kualitas tim, dukungan dari masyarakat juga sangat diharapkan.
Timnas Indonesia kini tidak hanya mengandalkan semangat juang tinggi, tetapi juga pendekatan profesional dari sisi manajerial dan teknis.
Laga menghadapi Jepang diprediksi akan menjadi salah satu pertandingan terberat Timnas Indonesia dalam perjalanan mereka di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Namun, dengan persiapan matang termasuk dari segi teknis penjaga gawang, peluang untuk mencuri poin tetap terbuka.
Kemenangan atas China menjadi suntikan moral yang sangat penting.
Timnas Indonesia kini hanya perlu fokus menjaga konsistensi dan memperkuat mental bertanding agar mampu menahan tekanan dari tim lawan yang memiliki pengalaman dan kualitas tinggi di level Asia dan dunia.
