Suara.com - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, belum dapat memastikan apakah Ole Romeny, Marselino Ferdinan, dan Asnawi Mangkualam akan tampil membela klub masing-masing di Piala Presiden 2025. Menurutnya, keputusan tersebut sepenuhnya merupakan kewenangan pelatih.
Pemain keturunan Rp20,86 miliar yakni Ole Romeny saat ini bermain di klub yang sama dengan Marselino Ferdinan, yakni klub Championship Inggris, Oxford United.
Sementara Asnawi Mangkualam memperkuat Port FC di Liga Thailand. Ketiga klub tersebut dijadwalkan ambil bagian dalam turnamen pramusim Piala Presiden 2025.
Turnamen ini akan dimulai di Jakarta pada 6 Juli, lalu dilanjutkan di Bandung. Total ada enam tim yang berpartisipasi, termasuk Oxford United dan Port FC.
Selain dua tim tersebut, peserta lainnya adalah Persib Bandung sebagai juara Liga 1 2024/2025, Arema FC yang merupakan juara bertahan Piala Presiden, serta Dewa United yang berstatus sebagai runner-up Liga 1.
Tak ketinggalan, tim Liga Indonesia All Stars juga turut memeriahkan turnamen yang rutin digelar menjelang bergulirnya musim baru Liga 1 ini.

Berbeda dari edisi-edisi sebelumnya, kehadiran klub-klub luar negeri menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta sepak bola Tanah Air.
Apalagi, dua klub asing tersebut juga diperkuat pemain diaspora Indonesia yang berlabel Timnas, yakni Marselino, Ole Romeny, dan Asnawi Mangkualam.
Namun demikian, Erick Thohir menegaskan bahwa kepastian tampilnya ketiga pemain itu tetap bergantung pada keputusan pelatih.
Baca Juga: Catatan Pertemuan Timnas Indonesia Hadapi Peserta Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
"Soal pemilihan pemain, tentu adalah hak pelatih yang bisa memilih, saya tak bisa intervensi sampai situ," kata Erick Thohir dalam konferensi pers di Menara Danareksa, Jakarta, Jumat (13/6/2025).
"Saya sampaikan, atas undangan ke dua klub negeri itu memang ada kesepakatan terkait mengapresiasi klub-klub yang memainkan pemain Timnas Indonesia, dan ini bagian dari strategi," ia menambahkan.
Lebih jauh, Erick menyebut bahwa undangan kepada Oxford United dan Port FC juga menjadi bagian dari upaya untuk mendorong kemajuan sepak bola nasional.

"Satu di antaranya, kita mengundang Port FC dari Thailand, kebetulan Asnawi bermain di sana, dan pemilik klubnya adalah Ketua Federasi Sepak Bola Thailand," terang Erick Thohir.
"Beliau sangat senang bisa berpartisipasi dalam pengembangan sepak bola Indonesia," jelas mantan petinggi Inter Milan tersebut.
"Selain itu, ada Oxford United, tempat Ole Romeny bermain saat ini, kita tahu Ole adalah satu di antara bintang muda kita, dalam empat pertandingan terakhir, ia mencetak tiga gol."
"Sayangnya, di pertandingan kemarin ia belum mencetak gol karena pertandingannya memang cukup berat," ungkapnya.
Sejak pertama kali digelar pada 2015, Piala Presiden telah menjadi ajang pramusim bergengsi di Indonesia yang melahirkan banyak juara.
Pada edisi perdana tahun 2015, Persib Bandung keluar sebagai kampiun setelah menaklukkan Sriwijaya FC di final yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Tahun 2017, Arema FC menyabet gelar juara usai menumbangkan Borneo FC dengan skor telak 5-1 di final yang digelar di Stadion Pakansari, Cibinong.
Setahun berikutnya, giliran Persija Jakarta yang berjaya setelah mengalahkan Bali United dengan skor 3-0 di Stadion GBK.
Arema FC kembali menjuarai Piala Presiden 2019, menjadikan mereka sebagai satu-satunya klub yang dua kali menjadi juara turnamen ini.
Dengan gelar tambahan dari edisi sebelumnya, Arema kini tercatat sebagai tim tersukses dalam sejarah Piala Presiden.
Kehadiran tim Indonesia All Stars pada edisi kali ini juga menjadi terobosan baru dalam turnamen tersebut.
Nilai hadiahnya pun meningkat, dari sebelumnya Rp5,25 miliar menjadi Rp5,5 miliar.
"Rp5,5 miliar juara, peringkat kedua Rp3 miliar, posisi tiga Rp2 miliar, posisi keempat Rp1 miliar, jadi kalau Piala Presiden hadiahnya itu gak boleh turun, minimal sama," jelasnya.