Menurut Ghoddos, tindakan militer Iran akan selalu mendapat dukungan dari masyrakat.
"Kami semua mendukung para pejuang heroik kami," ungkap eks pemain Brentford tersebut.
Sementara itu, bos klub Iran Persepolis Reza Darvish juga mengutarakan rasa suka cita atas serangan balasan kepada Israel.
"Musuh zionis harus ingat dan tahu bahwa meskipun kami tidak semua percaya pada nilai-nilai yang sama, meskipun kami kadang-kadang memiliki masalah, kami semua akan berjuang dengan satu hati dan satu bahasa," tegasnya.
"Orang-orang pemberani Iran layak mendapatkan semua berkah dan harapan terbaik," sambungnya.
"Musuh perlu tahu bahwa rakyat Iran bersedia mati demi tanah mereka, dan bahwa hukuman balasan akan segera tiba," tegas Reza Darvish.
Eks pelatih Australia Terjebak di Irak
Sementara itu, eks pelatih Australia, Graham Arnold dikabarkan terjebak di perang Iran vs Israel yang semakin memanas.
Graham Arnold yang jadi korban tangan Shin Tae-yong saat jadi pelatih Timnas Indonesia berada di Irak dan tidak bisa pulang ke Australia.
Baca Juga: Perang Iran-Israel Kian Panas, Pasar Keuangan Global Panik
Sejumlah maskapai penerbangan internasional dikabarkan telah menghindari rute penerbangan di sekitar Irak, Iran dan Yordania.
Emirates dan Qatar Airways juga telah membatalkan penerbangan ke Irak.
Rekan dari Graham Arnold mengatakan bahwa pelatih Irak itu dalam kondisi aman namun gelisah, panik dan tak nyaman.
Graham Arnold menurut rekannya tersebut panik karena kedutaan besar AS yang berlokasi satu kilometer dari tempatnya tinggal sudah ditutup oleh Presiden Donald Trump.

"Arnie (Graham Arnold) terjebak di Baghdad, bandara ditutup dan ia terdengar panik," ucap salah satu kawan Graham Arnold seperti dikutip Suara.com dari The Courier Mail.
"Graham tidak banyak bicara, tetapi satu-satunya kekhawatirannya ialah apakah konflik ini bisa meningkat hingga melibatkan Irak," sambung rekan Graham Arnold tersebut.