Suara.com - Partisipasi Arab Saudi dalam ajang Piala Emas Concacaf 2025 menjadi sorotan besar di kancah sepak bola internasional. Negara asal Asia yang berada di bawah naungan AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia) ini secara mengejutkan ikut serta dalam turnamen bergengsi milik zona Amerika Utara, Tengah, dan Karibia (Concacaf).
Keikutsertaan ini bukan sekadar pengalaman, tetapi juga sinyal bahaya bagi pesaing mereka di Kualifikasi Piala Dunia 2026, termasuk Timnas Indonesia.
Arab Saudi bisa main di Piala Emas Concacaf melalui jalur undangan resmi dari pihak penyelenggara. Concacaf sendiri sudah mengumumkan pada 19 Desember 2024 bahwa Arab Saudi akan menjadi tim tamu untuk dua edisi Piala Emas, yakni tahun 2025 dan 2027.
Kebijakan ini sejatinya bukan hal baru. Concacaf sebelumnya pernah mengundang Korea Selatan (2002) dan Qatar (2021), di mana keduanya tampil mengesankan hingga ke babak semifinal.
Hal ini menunjukkan bahwa negara dari luar zona Concacaf tetap bisa bersaing secara kompetitif dan bahkan memberi warna tersendiri bagi turnamen.
Pada laga perdananya di Piala Emas 2025, Arab Saudi langsung menunjukkan taji dengan mengalahkan Haiti 1-0, Senin (16/5) pagi WIB.
Di Grup D, mereka tergabung bersama Amerika Serikat, Haiti, dan Trinidad & Tobago.
Hasil ini mempertegas bahwa Arab Saudi bukan hanya sekadar tim undangan, melainkan tim yang serius mempersiapkan diri untuk tampil maksimal.
Uji Tanding Berkualitas Sebelum Ronde 4
Baca Juga: Perbandingan Gaji di Timnas Indonesia Vs Ajax, Denny Landzaat Lewatkan Bayaran Lebih Tinggi

Kehadiran Arab Saudi di Piala Emas Concacaf tak bisa dipandang sebelah mata. Dengan melawan tim-tim kuat seperti Amerika Serikat dan kontestan Concacaf lainnya, mereka mendapat uji tanding yang berkualitas.
Ini jelas menjadi keuntungan besar jelang ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Sebaliknya, Timnas Indonesia justru belum memiliki agenda uji coba internasional dengan lawan setara menjelang ronde krusial tersebut.
Hal ini bisa membuat skuad Garuda tertinggal dalam hal persiapan, pengalaman, dan ritme pertandingan.
Dapat Privilege Tambahan: Jadi Tuan Rumah Ronde 4
Tak hanya mendapat panggung internasional di Piala Emas Concacaf, Arab Saudi juga mendapatkan keuntungan strategis lainnya.
![Timnas Indonesia. [Dok. IG Erick Thohir]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/18/69287-timnas-indonesia.jpg)
Pada 14 Juni 2025, AFC secara resmi mengumumkan bahwa Arab Saudi dan Qatar akan menjadi tuan rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
"AFC mengonfirmasi bahwa Asosiasi Sepak Bola Qatar dan Federasi Sepak Bola Arab Saudi menjadi tuan rumah AFC Asian Qualifiers - Road to 26 Playoffs."
Penunjukan ini menimbulkan kontroversi karena dianggap tidak melalui proses bidding yang transparan.
Bahkan, protes keras dari Irak dan Uni Emirat Arab (UEA) tak mendapat respons memadai dari AFC.
Kedua negara tersebut mempertanyakan kejelasan mekanisme pemilihan tuan rumah dan menginginkan keadilan dalam proses pengambilan keputusan.
Dalam fase Ronde 4 nanti, enam tim – termasuk Indonesia – akan dibagi menjadi dua grup berisi tiga tim. Mereka akan saling bertarung dalam format sentralisasi di Qatar dan Arab Saudi pada 8–14 Oktober 2025.
Pemenang dari masing-masing grup akan langsung lolos ke Piala Dunia 2026. Sementara peringkat kedua akan berlanjut ke ronde kelima yang akan digelar pada 13 dan 18 November 2025.
Menariknya, hingga pertengahan Juni ini, AFC belum melakukan pengundian resmi pembagian grup. Drawing baru akan dilangsungkan pada 17 Juli 2025.
Kondisi ini jelas menjadi sinyal peringatan bagi Timnas Indonesia. Arab Saudi mendapatkan fasilitas dan keuntungan yang sangat besar dari segi persiapan dan atmosfer kompetisi.
Mulai dari kesempatan bermain di Piala Emas Concacaf, melawan lawan-lawan tangguh, hingga bertanding di kandang sendiri pada ronde kualifikasi.
Sementara Indonesia masih harus bekerja keras menyiapkan skuad dan strategi untuk menghadapi tantangan yang lebih besar di babak berikutnya.
Tanpa persiapan matang, harapan untuk bisa menciptakan sejarah lolos ke Piala Dunia 2026 bisa pupus lebih cepat dari yang dibayangkan.
Keterlibatan Arab Saudi di Piala Emas Concacaf 2025 bukan sekadar ajang eksperimen. Ini adalah bagian dari strategi jangka panjang menuju Piala Dunia 2026.
Dengan fasilitas, jadwal padat lawan tim kuat, dan status tuan rumah ronde keempat, mereka mendapat semua keunggulan yang bisa membuat mereka melaju mulus ke putaran final.
Bagi Timnas Indonesia, ini adalah alarm keras. Tanpa persiapan setara, tanpa lawan uji tanding berkualitas, dan tanpa dukungan sebagai tuan rumah, perjuangan akan menjadi semakin berat.
PSSI dan pelatih Patrick Kluivert harus memutar otak agar skuad Garuda bisa tampil maksimal di tengah ketimpangan ini.
Kontributor: Aditia Rizki