Pengundian grup untuk ronde keempat sendiri belum dilakukan. AFC menyatakan bahwa drawing akan dilaksanakan pada 17 Juli 2025.
Kekecewaan atas keputusan AFC tentu tidak bisa disembunyikan oleh publik sepak bola nasional.
Timnas Indonesia yang menciptakan atmosfer ‘neraka’ di GBK, lengkap dengan koreografi megah dari La Grande Indonesia dan Ultras Garuda, kehilangan keuntungan sebagai tuan rumah yang dapat menjadi faktor penentu dalam laga-laga krusial.
Atmosfer stadion yang selama ini menjadi intimidasi mental bagi tim lawan, kini tak bisa lagi dimaksimalkan.
Kemenangan kandang yang sebelumnya didukung penuh oleh gelombang semangat suporter pun tak bisa terulang karena format sentralisasi tidak memberi ruang bagi keunggulan kandang.
Timnas Indonesia kini harus bersiap menghadapi lawan berat tanpa dukungan langsung dari puluhan ribu suporter fanatik di GBK.
Padahal, keberadaan ‘pemain ke-12’ selama ini terbukti menjadi kekuatan tersendiri dalam perjuangan Timnas di kualifikasi.
Meski begitu, perjuangan belum berakhir. Tantangan di ronde keempat harus dijawab dengan kesiapan teknis dan mental, apalagi format kompetisi akan berlangsung ketat dan padat dalam waktu singkat.
Dengan tidak adanya keuntungan sebagai tuan rumah, tim Garuda harus mengandalkan kedisiplinan, strategi, dan kekompakan untuk lolos ke Piala Dunia 2026.
Baca Juga: Kode Keras! Jay Idzes Liburan di Kota yang Berjarak Hitungan Jam dari Udinese
Keputusan AFC menjadi tamparan keras bagi semangat para pendukung Indonesia.
Namun justru inilah momen bagi skuad Garuda untuk membuktikan bahwa kekuatan mereka tidak bergantung pada venue, tapi pada nyali dan kualitas sejati di lapangan.
Kontributor : Imadudin Robani Adam