Cek Fakta: Dedi Mulyadi Ingkar Janji Beri Bonus Rp2 Miliar untuk Persib

Sumarni Suara.Com
Minggu, 29 Juni 2025 | 17:24 WIB
Cek Fakta: Dedi Mulyadi Ingkar Janji Beri Bonus Rp2 Miliar untuk Persib
Cek Fakta Dedi Mulyadi Ingkar Janji Beri Bonus Rp2 Miliar untuk Persib (Instagram/@dedimulyadi71/@persib)

Suara.com - Kemenangan Persib Bandung sebagai juara Liga 1 Indonesia musim 2024/2025 menyorot nama Dedi Mulyadi.

Semua berawal dari ucapan Dedi Mulyadi di hadapan fans yang disebut Bobotoh mengenai bonus apabila Persib berhasil menjadi juara.

Dedi Mulyadi menjanjikan bonus mencapai Rp2 miliar, dari dirinya pribadi, dan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Saya akan menyampaikan bonus, bonus bukan APBD ya. Tidak boleh dari dana pemerintah. Bonus dari saya 1 miliar," ujar Dedi Mulyadi.

"Dan saya tugaskan Pak Sekda (Sekretaris Daerah) untuk mengkoordinasi Pemda Pemprov Jabar agar memberi bonus 1 miliar. Tapi tidak boleh pakai duit APBD. Jadi bonusnya 2 miliar," sambung Gubernur Jawa Barat tersebut.

Dedi Mulyadi berhasil membakar semangat pemain Persib Bandung maupun para fans untuk meraih gelar juara.

Persib menang tanpa pertandingan setelah Persebaya Surabaya dan Persik Kediri bermain imbang 3-3.

Persib dengan 64 poin tak terkalahkan, sebab tim di posisi dua dan tiga hanya memiliki 54 poin yaitu Persebaya dan Dewa United.

Ini merupakan kemenangan beruntun Persib setelah menjuarai Liga 1 Indonesia musim 2023/2024 melawan Madura United tahun lalu.

Baca Juga: Misi Khusus Eks Bomber Andalan Shin Tae-yong di Piala Presiden 2025

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (Youtube/Kang Dedi Mulyadi Channel)
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (Youtube/Kang Dedi Mulyadi Channel)

Cek Fakta Persib Tolak Bonus Kemenangan dari Dedi Mulyadi dan Pemprov Jabar

Umuh Muchtar selaku Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) mengaku pihaknya sudah menolak uang bonus dari Pemprov Jabar.

Dia juga menerangkan alih-alih Rp 1 miliar, Persib hanya diberi uang Rp 365 juta.

Umuh Muchtar menilai Sekda Jabar keberatan memberikan bonus sesuai yang dibicarakan Dedi Mulyadi.

"Uang yang dijanjikan Rp1 miliar itu Sekda sudah berkoar-koar ke mana-mana dan sudah memberikan uang kadedeuh (bonus) dikumpulkan Rp365 juta," terang Umuh Muchtar.

"Sudah diinstruksikan kepada staf di Persib, saya tolak," sambungnya.

Umuh Muchtar tak mau ini menjadi beban di masa depan.

Umuh Muchtar juga tak mau para fans, Bobotoh, berpikir para pemain Persib menerima Rp1 miliar, padahal faktanya tidak demikian.

Ditemui di kesempatan berbeda, Herman Suryatman selaku Sekda Jabar menjelaskan bahwa bonus untuk Persib bersifat sumbangan sukarela dari para ASN.

Seperti yang digarisbawahi oleh Dedi Mulyadi, bonus untuk kemenangan Persib tidak boleh berasal dari uang pemerintah atau APBD.

"Kita mah sukarela ya, karena tidak boleh memaksa, harus sukarela," tegas Herman, enggan memberikan komentar lebih jauh.

Cek Fakta Dedi Mulyadi Belum Kasih Bonus untuk Persib

Lantas bagaimana dengan bonus pribadi dari Dedi Mulyadi sebesar Rp1 miliar?

Dedi Mulyadi rupanya sudah menyerahkan bonus untuk Persib Bandung di depan anggota DPRD.

"Janji dari saya pribadi sudah saya tunaikan di depan anggota DPRD," terang Dedi Mulyadi di tengah polemik bonus untuk Persib yang tak sesuai.

Pernyataan Dedi Mulyadi diperkuat dengan siaran langsung di saluran YouTube DPRD Provinsi Jawa Barat pada 26 Mei 2025.

Dedi Mulyadi menyerahkan uang bonus Rp1 miliar untuk pemain Persib di depan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI dan sejumlah anggota DPRD Jabar.

Penyerahan bonus tersebut ditunaikan setelah Rapat Paripurna di Gedung DPRD dengan agenda Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI atas laporan keuangan Provinsi Jawa Barat.

Perwakilan Persib yang menerima uang bonus dari Dedi Mulyadi kala itu adalah Adam Alis (pemain), Yudiana (sekretaris), dan Irfan Suryadiredja (tim operasional).

Sementara uang bonus dari pejabat Pemprov Jabar yang ditolak Persib, Dedi Mulyadi menegaskan Rp1 miliar adalah target, bukan janji.

"Sumbangan sukarela (dari ASN) ditargetkan Rp 1 miliar. Tetapi ada kalimat berikutnya, kalau tidak mampu, jangan dipaksakan, apalagi ngambil yang bukan haknya," jelas Dedi Mulyadi.

Sumbangan para ASN yang terkumpul hanya sepertiga dari yang dijanjikan, yaitu Rp365.525.000.

"Jadi kalau ASN mampunya segitu, ya nggak papa segitu saja," pungkasnya.

Kontributor : Neressa Prahastiwi

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI