"Saya main bola banyak dari Ajax, saya mau bawa (filosofi) Ajax ke sini, untuk tolong Timnas Indonesia bermain di Piala Dunia," kata Simon Tahamata beberapa waktu lalu.
Simon Tahamata mengatakan Indonesia punya banyak pemain muda berbakat, yang belum dimaksimalkan dengan bagus.
![Beda 'Perlakuan' Pemain Lokal Timnas Indonesia ke Indra Sjafri dan Simon Tahamata. [Dok. IG Simon Tahamata]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/03/64934-simon-tahamata.jpg)
Simon Tahamata merasa tertantang untuk menemukan talenta-talenta tersebut, dan itu menjadi salah satu alasan mau bekerja untuk PSSI.
"Saya di sini karena Indonesia punya pemain-pemain bertalenta, coach Patrick (Kluivert) bertanya ke saya, apa saya mau ikut dengan dia ke sini (Timnas Indonesia)," ujar Simon Tahamata.
"Saya bisa saja kembali ke Ajax, tetapi saya mau pulang, mau kembali ke sini (Indonesia) untuk membantu Patrick dan teman-teman (staf pelatih) di sini."
"Jadi saya di sini untuk membantu anak-anak muda Indonesia," ucap Simon Tahamata yang punya darah Maluku itu.
Lebih lanjut, Simon Tahamata kesampingkan masalah tinggi badan karena hal itu bisa diatasi asalkan pemain punya kemampuan lain.
Ia mencontohkan dirinya sendiri yang memiliki postur tidak tinggi, namun bisa bersaing dengan sejumlah nama top saat masih bermain.
Untuk diketahui, Simon telah tampil 730 kali untuk lima klub, Feyenoord, VAC Beerschot, Ajax Amsterdam, Standard Liege, dan Beerschot AC, dengan mencetak 144 gol dan 23 assist sebagai penyerang sayap.
Baca Juga: Tak Hanya Soal Taktik, Ini Sisi Lain Simon Tahamata di Balik Layar Timnas Indonesia U-23
Bersama Timnas Belanda, Simon memiliki 22 cas dengan dua gol dan satu assist, yang bisa dikatakan cukup bagus.
"Saya kecil, tapi saya bermain dengan orang-orang yang tinggi-tinggi. Saya harus pakai cara lain (untuk bermain), harus pintar," pungkas Simon Tahamata.