PSBS Biak Jadikan Stadion Sidolig Sebagai Markas, Persib Buka Suara

Galih Prasetyo Suara.Com
Kamis, 03 Juli 2025 | 18:32 WIB
PSBS Biak Jadikan Stadion Sidolig Sebagai Markas, Persib Buka Suara
PSBS Biak Jadikan Stadion Sidolig Sebagai Markas, Persib Buka Suara [Suara.com/Rahman]

Suara.com - Manajemen Persib Bandung buka suara mengenai PSBS Biak yang akan menggunakan Stadion Persib atau yang dikenal dengan sebutan Stadion Sidolig sebagai markas untuk musim 2025/2026.

Seperti diketahui, Persib dalam beberapa musim menggunakan Stadion Persib sebagai mes sekaligus tempat latihan.

Namun, untuk musim 2025/2026 PSBS Biak bakal menggunakan mes dan menjadi Stadion Persib sebagai tempat latihan guna tampil di kompetisi Liga 1.

VP Operations PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Andang Ruhiat, mengatakan manajemen Persib sudah fokus menggunakan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung untuk pusat kegiatan Persib.

PSBS Biak Jadikan Stadion Sidolig Sebagai Markas, Persib Buka Suara [Suara.com/Rahman]
PSBS Biak Jadikan Stadion Sidolig Sebagai Markas, Persib Buka Suara [Suara.com/Rahman]

Seperti diketahui, manajemen Persib Bandung resmi mengelola Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung dengan durasi waktu selama 30 tahun ke depan.

Persib juga saat ini sudah mulai menggunakan Lapangan Pendamping Stadion GBLA, sebagai tempat latihan untuk persiapan menghadapi musim 2025/2026.

"Pertama-tama, kami ingin menegaskan bahwa sejak awal musim kompetisi 2025/2026, Persib telah memutuskan untuk menjadikan Lapangan Pendamping Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) sebagai pusat kegiatan latihan tim utama," kata Andang.

Manajemen Persib juga sudah mempersiapkan beberapa fasilitas pendukung, di antaranya Lapangan Pendamping untuk tempat latihan skuad Maung Bandung.

Dengan demikian, tim besutan pelatih Bojan Hodak ini tidak perlu untuk berpindah-pindah tempat latihan seperti sebelumnya.

Baca Juga: Persebaya Segera Perkenalkan Skuad Resmi, Gelar Tur hingga Launching Game

"Fasilitas ini menjadi bagian dari rencana jangka panjang untuk meningkatkan kualitas persiapan tim dan efisiensi operasional harian," ucapnya menambahkan," ungkapanya.

Selain itu, manajemen Persib juga sudah mempersiapkan lapangan lain sebagai opsi jika Lapangan Pendamping Stadion GBLA dalam fase perawatan.

PSBS Biak. (Instagram/psbsofficial)
PSBS Biak. (Instagram/psbsofficial)

"Kami juga telah menyiapkan opsi cadangan apabila lapangan pendamping GBLA memasuki masa perawatan atau tidak dapat digunakan," ujarnya.

"Dalam hal tersebut, Stadion Arcamanik, Bandung, akan menjadi lokasi alternatif yang telah kami koordinasikan sejak awal bersama pihak terkait," ucapnya.

Dengan demikian, manajemen Persib tidak mempermasalahkan jika PSBS menggunakan Stadion Sidolig sebagai mes sekaligus berlatih untuk musim 2025/2026.

Apalagi, menurut Andang Stadion Sidolig merupakan milik pemerintah Kota Bandung. Sehingga, pihaknya tidak mempersoalkan.

"Terkait penggunaan Stadion Sidolig oleh PSBS Biak FC sebagai lokasi latihan mereka di Liga 1 musim ini, kami ingin menyampaikan bahwa Stadion Sidolig bukanlah milik Persib, melainkan merupakan aset milik Pemerintah Kota Bandung," ujarnya.

"Oleh karena itu, kami sama sekali tidak mempermasalahkan jika stadion tersebut disewakan kepada klub lain, selama prosesnya mengikuti ketentuan dan prosedur yang berlaku," jelasnya.

Saat ini, Persib sudah secara resmi bermarkas di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Stadion GBLA sendiri telah menjadi bagian integral dari identitas klub Maung Bandung dalam beberapa musim terakhir.

Selain itu, saat ini sedang menjalani tahap renovasi serta penyempurnaan fasilitas untuk menyambut Liga 1 musim 2025/2026 yang dijadwalkan bergulir pada bulan Agustus mendatang.

"Bagi kami, hal ini justru mencerminkan bagaimana Bandung sebagai kota sepak bola dapat memberikan ruang yang inklusif bagi perkembangan berbagai klub," ucapnya.

Pihaknya mendukung penuh inisiatif yang memperkuat ekosistem sepak bola nasional, selama tetap mengedepankan kolaborasi yang sehat dan profesional.

"Kami percaya bahwa konsistensi dalam perencanaan operasional, transparansi dalam pengelolaan fasilitas, dan komunikasi yang baik antar pemangku kepentingan adalah kunci untuk membangun sepak bola Indonesia yang lebih maju," pungkasnya.

Kontributor : Rahman

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI