Selain itu, para tamu dilarang keras membawa ponsel untuk menjaga privasi acara, sebuah aturan yang menimbulkan banyak pertanyaan.
“Mereka menawarkan bayaran 10 ribu euro hingga 20 ribu euro, tetapi saya tidak tahu apa yang mereka harapkan dari kami,” ujar Calvo dalam sebuah wawancara dengan Tardear TV.
Meskipun dihujani kritik tajam, pembelaan datang dari salah satu penghibur yang hadir di pesta tersebut.
Dalam wawancara dengan RAC1, seorang seniman yang tidak disebutkan namanya membantah adanya perlakuan tidak hormat.
“Tidak ada yang tidak menghormati kami. Kami melakukan pekerjaan kami secara legal dan tidak mengerti mengapa ini jadi sensasi,” ujar seniman tersebut, menegaskan bahwa mereka hanya menjalankan profesi secara profesional.
Pesta itu sendiri digelar secara mewah dan dihadiri oleh keluarga, sahabat, serta rekan setim Yamal di Barcelona seperti Gavi dan Alejandro Balde.
Kemewahan terlihat dari hadiah yang diterima Yamal, termasuk kalung berlian senilai Rp6 miliar dari rapper El Alfa dan kue ulang tahun raksasa bertema Dragon Ball.
Sebagai bentuk perayaan, seorang seniman jalanan bernama TVBoy bahkan membuat mural "Super Lamine" di kawasan Gracia, Barcelona.
Namun, di tengah semua kemewahan ini, pihak FC Barcelona dikabarkan mulai khawatir. Gaya hidup glamor yang ditunjukkan Yamal di luar lapangan dianggap bisa menjadi gangguan.
Baca Juga: Jebolan La Masia Barcelona Akan Jadi Pemain Naturalisasi Vietnam, Siapa Dia?
Kekhawatiran ini semakin besar mengingat ia diproyeksikan akan mewarisi nomor punggung 10 yang keramat, nomor yang sebelumnya identik dengan legenda klub, Lionel Messi.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada respons resmi baik dari pihak Lamine Yamal maupun dari FC Barcelona terkait tuduhan dan potensi investigasi yang kini membayanginya, demikian Antara.