Neraka Grup B: Bedah Kekuatan Irak dan Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia

Galih Prasetyo Suara.Com
Kamis, 17 Juli 2025 | 17:53 WIB
Neraka Grup B: Bedah Kekuatan Irak dan Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
Neraka Grup B: Bedah Kekuatan Irak dan Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia [Suara.com]

Suara.com - Hasil undian babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia telah menempatkan Timnas Indonesia di jalur yang terjal.

Tergabung di Grup B, skuad Garuda akan kembali berhadapan dengan dua raksasa sepak bola Asia yang memiliki karakteristik sangat berbeda namun sama-sama mematikan, Irak dan Arab Saudi.

Bagi anak asuh Patrick Kluivert, ini adalah ujian sesungguhnya. Irak yang secara tradisional mengandalkan fisik kini ditanamkan mentalitas 'Socceroos' yang tak kenal lelah, sementara Arab Saudi menjadi unit pragmatis yang sangat sulit dikalahkan.

Menganalisis kekuatan dan kelemahan kedua tim ini adalah langkah krusial untuk mengetahui seberapa besar peluang yang dimiliki pasukan Merah Putih.

Pelatih Irak, Graham Arnold. (Instagram/@iraqnt_en)
Pelatih Irak, Graham Arnold. (Instagram/@iraqnt_en)

Irak: Mentalitas 'Aussie Grit' di Bawah Komando Graham Arnold

Timnas Irak kini berada di bawah era baru yang sangat menarik.

Penunjukan Graham Arnold, pelatih yang sukses besar membawa Australia tampil impresif di Piala Dunia 2022, akan mengubah DNA tim ini secara drastis.

Ia akan menyuntikkan mentalitas, disiplin, dan intensitas khas Australia ke dalam skuad yang sudah kuat secara fisik.

Gaya Main dan Taktik Pelatih

Baca Juga: Patrick Kluivert Santai di Grup Neraka Ronde 4: Udah Kenal

Graham Arnold adalah penganut sepak bola yang mengandalkan intensitas tinggi, pressing agresif, dan kekuatan kolektif.

Seperti yang sering diulas oleh media Australia dan internasional saat ia menukangi Socceroos, filosofi Arnold berpusat pada pembentukan unit yang solid dan sulit ditembus secara mental.

Formasi dasarnya seringkali 4-3-3 atau 4-2-3-1, namun yang terpenting adalah prinsip permainannya, menekan lawan sejak di area mereka, memenangkan duel kedua, dan bermain secara vertikal saat menyerang.

Kekuatan Utama:

Intensitas dan Mentalitas Baja: Ini adalah ciri khas tim asuhan Arnold. Para pemain akan dituntut untuk berlari tanpa lelah selama 90 menit.

Mereka tidak akan memberikan ruang dan waktu bagi lawan untuk berpikir, sebuah tantangan besar bagi lini tengah Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI