Jika ia kemudian kesulitan menunjukkan kualitas atau bahkan turun status menjadi cadangan karena tekanan adaptasi, ini bisa berdampak pada moral dan kepercayaan diri.
Struick bisa merasakan tekanan bahwa ia mengambil langkah yang sebenarnya berisiko, bukan yang progresif.
Kekecewaan publik atau penilaian media yang keras bisa langsung mempengaruhi mental pemain muda.
Tekanan kolektif di klub seperti Dewa United dengan target ambisius membuat ekspektasi besar—jika gagal terpenuhi, suara sumbang besar kemungkinan muncul.
3. Potensi Pemain Lokal Menggeser Posisi Utamanya
Di Liga 1, regulasi Super League menuntut penggunaan pemain U-23 secara reguler.
Struick berada di jalur ini, tapi Dewa United juga memiliki banyak pemain lokal muda potensial.
Jika Struick belum bisa menyesuaikan performa atau adaptasi dengan budaya sepak bola Indonesia, pelatih bisa saja memilih opsi lokal yang lebih siap bermain.
Ini bisa membatasi menit bermain Struick dan memperlambat proses adaptasinya ke sistem klub.
Ketika menit bermain menurun, potensi stagnasi kembali meningkat. Pemain bisa kehilangan feel pertandingan reguler yang sangat penting bagi perkembangan performa jangka panjang.
Baca Juga: 2 Pemain Keturunan Resmi Sepakat Gabung Timnas Indonesia
Kontributor: Aditia Rizki