Namun kenyataan berkata lain: semua tim harus menerima kenyataan pahit bahwa musim 1997/1998 tidak pernah selesai.
Sebenarnya, tanda-tanda krisis di sepak bola Indonesia sudah muncul sejak musim 1996/1997. Salah satu tim kuat saat itu, Bandung Raya, terpaksa mundur akibat hantaman krisis moneter.
Klub lain seperti Arseto yang dimiliki oleh Sigit Harjoyudanto, putra Presiden Soeharto juga dibubarkan.
Arseto memainkan laga terakhirnya di Liga Indonesia melawan Pelita Jaya sebelum resmi menghentikan kiprahnya di kancah sepak bola nasional.
Setelah situasi mulai mereda, PSSI di bawah kepemimpinan Agum Gumelar akhirnya menggulirkan kembali kompetisi pada 1 November 1998.