- Transfer Zlatan ke Juventus ternyata sarat kontroversi karena Mino Raiola dan Luciano Moggi diduga sengaja menciptakan konflik internal
- Penyadapan polisi Italia terhadap Moggi dalam kasus dugaan manipulasi wasit justru membongkar fakta baru
- Meski Ajax berusaha mempertahankan Ibrahimovic dan ada minat dari klub lain, Juventus akhirnya sukses merekrutnya dengan harga 16 juta euro
Suara.com - Dua dekade setelah kepindahan Zlatan Ibrahimovic dari Ajax ke Juventus pada musim panas 2004, fakta mengejutkan akhirnya terungkap.
Berdasarkan laporan terbaru dari podcast Mino’s Imperium yang dipublikasikan oleh NOS, kepolisian Italia kala itu diam-diam menyadap percakapan telepon antara agen ternama Mino Raiola dan direktur Juventus, Luciano Moggi.
Awalnya, polisi sedang mencari bukti dugaan manipulasi penunjukan wasit yang melibatkan Moggi.
Namun, penyadapan tersebut justru membuka tabir baru tentang cara kontroversial di balik transfer Ibrahimovic ke Turin.
Dalam percakapan yang terungkap, Raiola terdengar berbicara lugas dan penuh tekanan.
“Luciano, ini perang. Mari kita lanjutkan perang ini,” katanya kepada Moggi.
![Zlatan Ibrahimovic: AC Milan Tak Bisa Bergantung pada Satu Pemain [Instagram Zlatan Ibrahimovic]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/16/90642-zlatan-ibrahimovic.jpg)
Keduanya diketahui intens berkoordinasi untuk mencari celah menekan Ajax agar mau melepas Ibrahimovic dengan harga lebih rendah.
Raiola disebut frustrasi dengan sikap Ajax yang enggan menjual bintang mudanya.
Maka, muncullah rencana kontroversial, membuat Ibrahimovic terlibat konflik internal di Amsterdam agar transfer segera terwujud.
Baca Juga: Igor Tudor Yakin Juventus Rebut Scudetto, Duel Lawan Inter Jadi Harga Mati
Menurut pengakuan Moggi kini, konflik Zlatan dengan Rafael van der Vaart yang sempat menghebohkan kala itu ternyata bukan kebetulan.
Saat laga uji coba antara Swedia melawan Belanda, Zlatan menjatuhkan Van der Vaart hingga cedera.
Seusai pertandingan, Van der Vaart melontarkan kritik keras kepada Zlatan di depan media.
Kini, terungkap bahwa insiden tersebut merupakan bagian dari skenario yang dirancang Raiola dan Moggi. Tujuannya jelas: mempercepat kepindahan Ibrahimovic dari Ajax ke Juventus.
“Ribut dengan Van der Vaart itu? Itu rencana saya dan Mino. Semua sudah diskenariokan agar Zlatan bisa keluar dari Ajax,” aku Moggi belakangan.
Ajax sebenarnya mati-matian mempertahankan Ibrahimovic.
Saat itu, Ronald Koeman dan Louis van Gaal masih menaruh harapan besar pada striker asal Swedia tersebut.
Beberapa klub lain, seperti AS Roma, Lyon, dan Monaco juga sempat berminat, namun Zlatan dan Raiola hanya fokus pada Juventus.
Di penghujung bursa transfer, Ajax akhirnya menyerah. Juventus resmi mendapatkan Ibrahimovic dengan mahar 16 juta euro pada deadline day.
Kepindahan ini langsung terbukti sukses, meski kemudian Juventus dan Moggi terseret dalam skandal besar yang berujung degradasi dan larangan seumur hidup bagi sang direktur.
Kontributor: M.Faqih