FIFA Buat Ulah Lagi! Iran dan Mesir Ngamuk Soal Pride Match Piala Dunia 2026

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:33 WIB
FIFA Buat Ulah Lagi! Iran dan Mesir Ngamuk Soal Pride Match Piala Dunia 2026
Kontroversi jelang Piala Dunia 2026 kembali mencuat setelah Iran dan Mesir secara resmi mengajukan protes kepada FIFA. [Dok. FIFA]
Baca 10 detik
  • Iran dan Mesir mengajukan protes resmi kepada FIFA mengenai laga mereka di Seattle ditetapkan sebagai Pride Match.
  • Kedua negara menolak pertandingan tersebut karena dianggap bertentangan nilai budaya, agama, serta regulasi FIFA.
  • Keberatan resmi telah disampaikan kepada FIFA, namun belum ada respons mengenai protes penetapan laga tersebut.

Suara.com - Kontroversi jelang Piala Dunia 2026 kembali mencuat setelah Iran dan Mesir secara resmi mengajukan protes kepada FIFA.

Kedua negara keberatan karena pertandingan mereka di Seattle ditetapkan sebagai Pride Match, sebuah laga khusus untuk merayakan komunitas LGBTQ+ saat berlangsungnya Seattle Pride Weekend pada 26 Juni 2025.

Presiden Federasi Sepak Bola Iran, Mehdi Taj, menyebut penetapan laga tersebut sebagai tindakan yang tidak masuk akal dan secara terbuka mendukung kelompok tertentu.

Dalam wawancara dengan televisi pemerintah seperti dilansir dari Dailymail, Taj menegaskan bahwa baik Teheran maupun Kairo telah menghubungi FIFA untuk menyampaikan keberatan resmi mereka.

Sementara itu, Federasi Sepak Bola Mesir mengirimkan surat langsung kepada Sekretaris Jenderal FIFA, Mattias Grafstrom.

Dalam surat tersebut, Mesir menyatakan sepenuhnya menolak segala bentuk inisiatif yang berkaitan dengan dukungan terhadap homoseksualitas pada pertandingan tersebut.

Mereka menilai kegiatan tersebut bertentangan dengan nilai budaya, agama, dan sosial masyarakat Arab dan Islam.

Penolakan kedua negara tidak hanya bersifat moral maupun budaya, tetapi juga mengacu pada regulasi FIFA.

Iran menilai penunjukan laga sebagai Pride Match merupakan bentuk pesan politis dan ideologis yang secara jelas dilarang dalam aturan FIFA untuk kegiatan di dalam stadion.

Baca Juga: FAM Resmi Ajukan Banding ke CAS Terkait Sanksi FIFA untuk 7 Pemain Naturalisasi

Laga tersebut awalnya dijadwalkan untuk mengisi rangkaian perayaan tahunan di salah satu kota paling liberal di Amerika Serikat.

Keputusan ini dibuat jauh sebelum diketahui siapa saja yang akan bertanding. Namun, ketika undian mempertemukan Iran dan Mesir, dua negara yang secara hukum melarang homoseksualitas.

Belum ada respons resmi dari FIFA mengenai keberatan yang diajukan Iran dan Mesir.

Kontributor: M.Faqih

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI