Suara.com - Jumat (18/5/2018) pagi ini Group band Naif tengah berduka cita. Mereka baru saja kehilangan orang paling penting mereka, yaitu Syarif Hidayat atau yang dipanggil Bang Black atau Bang Blek, ia adalah kru vokal, gitar sekaligus roadie dari Naif.
Berita dukacita ini diterima Suara.com langsung dari Franki Indrasmoro Sumbodo alias Pepeng yang adalah drummer dari Naif lewat pesan singkat.
"Beberapa jam lalu beliau wafat, terimakasih atas perhatiannya, kita doakan beliau wafat dengan tenang, Amin" ujar Pepeng lewat pesan yang dikirimnya pada jam 4 kurang dini hari tadi.
Penyebab dari penyakitnya masih simpang siur, namun beberapa sumber dari pesan yang diterima wartawan dari kira-kira sebulan yang lalu saat beliau masuk UGD di RSUD Tangerang, menyebutkan bahwa diagnosa almarhum adalah tumor di kepala.
"Sebetulnya belum terlalu jelas diagnosa atas penyakitnya. Cuma pertama kali masuk UGD kira-kira sebulan lalu gara-gara serangan semacam stroke gitu," ujar Pepeng kemudian.
"Tapi setelah dilakukan pemeriksaan di beberapa RS, diagnosa berbeda-beda, ada yang bilang indikasi tumor otak, ada yang bilang sudah ada tumornya, beberapa diagnosa lain yang berbeda," ujar Pepeng kemudian.
Pepeng sendiri mendapat kabar ini dari Fajar Endra Taruna alias Jarwo, gitaris Naif.
Baca Juga: Minggu Malam Gerimis Bersama Naif
"Anaknya Bang Black sendiri yang ngabarin ke Jarwo langsung," tambahnya.
Syarif Hidayat atau yang dipanggil Bang Black atau Bang Blek berusia 46 tahun, teknisi vokal dan roadie senior ini sudah mendedikasikan hidupnya di panggung bersama band Naif sejak 2001/2002, saat itu Naif merilis album ketiga mereka, Titik Cerah.
Keberadaan roadie dan teknisi band adalah penting bagi setiap band di dunia ini. Mereka lah nyawa dari setiap petunjukan band di atas panggung. Sukses atau gagalnya sebuah pertunjukan band di atas panggung adalah berkat kerja keras tim, dari band dan orang-orang di belakang panggungnya, termasuk road manager, soundman, teknisi dan roadie.
Pepeng sendiri menyebutkan kenangan manis dirinya saat bersama almarhum.
"Beliau teknisi paling ramah ke siapa aja. Paling tua tapi sering diledekin sama yang lain (konteks becanda). Tiap bulan Juni pas manggung di Jakarta Fair hampir selalu gue siram air karena hampir pasti barengan sama ultahnya," ungkap Pepeng.