Suara.com - Raja dangdut Rhoma Irama merayakan peringatan 50 tahun berkarier bersama grup Soneta di industri musik Tanah Air pada 11 Desember 2020. Di tanggal itu pula, dia berusia 74 tahun.
Karena itu, Rhoma Irama pun merilis Box Set yang merupakan kumpulan dari CD lagu, vinyl, hingga poster dirinya dan Soneta.
Kemudian, dari puluhan lagu yang telah ditelurkannya itu, ada juga lagu-lagu yang berkesan mendalam bagi Raja Dangdut ini.
Lebih lanjut, berikut interview Suara.com dengan Rhoma Irama beberapa waktu lalu mengenai perjalanan kariernya selama setengah abad di dunia musik.
![Foto close up wajah Pedangdut Rhoma Irama ketika ditemui saat perayaan 50 tahun berkarya dengan Soneta Grup di Depok, Jawa Barat, Selasa (8/12). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/12/08/64177-rhoma-irama-suaracomalfian-winanto.jpg)
Lagu-lagu bang Haji dan Soneta kebanyakan membawa unsur religi sosial, seperti itu latar belakangnya apa sih?
Ada seorang rektor dari Tokyo University tanya lagu saya kenapa memuat lagu sosial dan religi, di situ keluar statemnet yang jadi moto saya: Musik nggak cuma buat senang-senang, tapi tanggung jawab kepada Allah. Power of music bisa mengubah karakter, kelakuan manusia, jadi ada tanggung jawab kepada Allah dan manusia.
Dari puluhan lagu, ada lagu yang paling berkesan?
Lagu yang berkesan yang bergejolak di masayrakat, ada lima. Pertama lagu Lailahaillallah, itu dulu sampai diklarifikasi sama MUI. Yang kedua Rupiah, tahun 74, itu dimasalahkan oleh Menteri Penerangan saat itu.
Terus ketiga lagu Indonesia, yang syairnya yang kaya makin kaya yang miskin makin miskon, itu bermasalah sampai saya diklarifikasi ke pihak berwajib. Keempat Judi, karena proses persiapan lagu ini cukup lama, karena saya observasi gimana judi itu.
Baca Juga: Pesan Rhoma Irama di Hari Musik Nasional
Terakhir Begadang, saya nggak duga lagu ini bakal meledak dimana-mana, sampai banyak dinyanyikan di negara-negara lain, India, Cina. Itu kira-kira.
Sudah 50 tahun berkarier dan usia sudah menua, sempat berpikir buat bubar?
Tidak pernah ingin bubarkan Soneta tidak ada, apapun dinamika, tidak pernah mau bubarkan Soneta. Bahwa saya pernah resah dalam bermusik iya. Bahwa ketika saya main musik, film, di sana banyak sekali gangguan keimanan, kepada Allah SWT sampai tariqusalah. Kenapa seniman harus tinggalkan salat, mabuk, ini sempat resahkan saya.
Cara lepas dari gangguan keimanan itu gimana?
Saat itu saya berdoa, seandainya musik ini melebarkan ke neraka, maka hancurkanlah. Tapi kalau bisa membawa ke keridoan mu, tolong bimbing. Tapi itu sebelum 13 Oktober 1973, sebelum saya deklarasi Soneta Sound of Moslem. Kalau jadi bermaksiat, sampai sini saja ya Allah. Tapi tidak pernah berpikir bahwa kapan saya mau bubarin Soneta.
![Pedangdut Rhoma Irama ketika ditemui awak media saat perayaan 50 tahun berkarya dengan Soneta Grup di Depok, Jawa Barat, Selasa (8/12). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/12/08/84247-rhoma-irama-suaracomalfian-winanto.jpg)
Perjuangan membangun Soneta cukup berat yah?