Mantan suami Angel Lelga ini juga ternyata lebih suka bila musiknya disebut irama Melayu, bukan dangdut. Pada 13 Oktober 1973, Rhoma mencanangkan semboyan "Voice of Moslem" (Suara Muslim) yang bertujuan menjadi agen pembaru musik Melayu yang memadukan unsur musik rock dalam musik Melayu serta melakukan improvisasi atas aransemen, syair, lirik, kostum, dan penampilan di atas panggung.
Menurut Achmad Albar, penyanyi rock Indonesia, "Rhoma pionir. Pintar mengawinkan orkes Melayu dengan rock". Tetapi jika kita amati ternyata bukan hanya rock yang dipadu oleh Rhoma Irama tetapi musik pop, India, dan orkestra juga. inilah yang menyebabkan setiap lagu Rhoma memiliki cita rasa yang berbeda.
Jika kita dengarkan, lagu Rhoma mewakili semua suasana ada nuansa agama, cinta remaja, cinta kepada orang tua, kepada bangsa, kritik sosial, dan lain-lain.
Selain di dunia tarik suara, Rhoma Irama juga sukses di dunia film. Beberapa film yang telah dibintanginya antara lain Darah Muda, Camelia, Raja Dangdut, dan Satria Bergitar. Uang hasil main film pun tak pernah dipakai untuk hidup. Oleh Rhoma, uang itu disumbangkan ke pihak-pihak yang lebih membutuhkan. Ia cukup hidup dari musik.
Atas kiprahnya yang luar biasa dan konsisten di musik dangdut, Rhoma Irama telah mendapatkan Lifetime Achievement Awards berkali-kali, mulai dari SCTV Awards, MNCTV Dangdut Awards, hingga Anugerah Musik Indonesia 2020.
Demikian profil Rhoma Irama sang Raja Dangdut Indonesia yang baru saja mengungkap soal isu cinloknya dengan Elvy Sukaesih puluhan tahun silam.
Kontributor : Chandra Wulan