Interview: Senggol Kotak Lagi Masalah Izin Lagu, Posan Tobing Kejar Apa Sih?

Minggu, 23 Juli 2023 | 19:34 WIB
Interview: Senggol Kotak Lagi Masalah Izin Lagu, Posan Tobing Kejar Apa Sih?
Posan Tobing [Suara.com/Evi Ariska]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Nggak ada sama sekali.

Kenapa tidak ada upaya dari kamu juga untuk membangun komunikasi dengan tiga personel Kotak?

Kalau cuma somasi diam-diam, atau saya berbicara dengan siapa saja yang pegang mereka, saya rasa urusan pasti selesai. Deal dan oke, mereka bayar. Cuma bukan itu yang saya mau.

Terus tujuannya apa membawa konflik internal band ke publik seperti ini?

Saya lontarkan ini ke umum karena saya nggak mau ada lagi yang mengalami seperti saya. Saya nggak mau lagi ada pencipta lagu yang hak moralnya tidak diselesaikan, apalagi hak ekonominya

Jadi motifnya lebih ke memperjuangkan hak pencipta lagu seperti apa yang kamu lakukan bersama kelompok komposer AKS1?

Iya. Saya beserta AKS1 ada untuk melindungi para pencipta lagu di Indonesia.

Benar-benar tidak ada kaitannya dengan masalah keuangan pribadi kamu ya?

Nggak, jangan bilang saya BU. Puji Tuhan anak-anak saya masih bisa sekolah, istri saya masih berkecukupan. Buat saya, apa yang saya dapatkan cukup. Yang utama itu hak moral dan harus diselesaikan supaya tidak berkepanjangan.

Baca Juga: Posan Tobing Minta Maaf Soal Wajah Tantri Kotak Mirip Pembantu: Bukan Saya yang Ngomong

Posan Tobing [Suara.com/Evi Ariska]
Posan Tobing [Suara.com/Evi Ariska]

Berarti setelah ini akan ada langkah apa dari kamu terhadap tiga personel Kotak?

Jujur saja, untuk hal ini saya harus tegas karena sudah tidak mengindahkan somasi. Itu nggak bagus.

Akan ada laporan polisi atau gugatan ke pengadilan?

Nanti bicara sama lawyer saya saja untuk urusan itu. Soalnya itu sudah bukan wilayah saya lagi.

Kalau seandainya nanti di tengah proses hukum ketiga personel Kotak mau mengambil jalan tengah untuk berdamai bagaimana?

Gini, secara manusia, saya memaafkan mereka. Tapi karena kita tinggal di negara hukum, proses hukum harus berjalan. Jadi nggak usah ngomong damai. Saya kan sudah maafin. Tapi proses hukum harus tetap dijalankan. Negara kan melindungi kita kalau hak kita dirampas, hak kita dipermainkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI