Suara.com - Setelah lebih dari dua dekade sejak pertama kali mencuri hati penonton melalui film animasinya, kisah ikonik Lilo & Stitch kini kembali dalam versi live-action.
Penggemar di Indonesia bisa menyaksikan petualangan seru si gadis kecil dari Hawaii dan alien biru ini mulai 21 Mei 2025.
Dengan tampilan baru yang memadukan CGI dan live-action, Lilo & Stitch jelas sayang untuk dilewatkan.
Sebelum menyaksikan langsung di bioskop, simak dulu sinopsis film terbaru Disney berikut ini.
Sinopsis Lilo & Stitch

Versi live-action Lilo & Stitch tetap mengangkat inti cerita yang sama seperti versi animasinya.
Kisahnya tentang Lilo, seorang gadis kecil dari Kaua'i, Hawaii, yang dibesarkan oleh kakaknya, Nani, setelah orangtua mereka meninggal dunia.
Lilo merasa kesepian dan terasing di sekolah, sehingga ia mencari teman untuk mengisi kekosongan emosionalnya.
Keinginan itu terwujud ketika Lilo mengadopsi seekor "anjing" dari tempat penampungan.
Namun, hewan tersebut ternyata adalah Stitch alias Eksperimen 626, makhluk hasil rekayasa genetik dari galaksi lain yang melarikan diri dari kejaran Federasi Galaksi.
Baca Juga: 3 Fakta Menarik dan Sinopsis Film Lilo & Stitch Live Action
Awalnya, Stitch adalah makhluk yang penuh kekacauan dan destruktif, menghancurkan apa saja yang ada di sekitarnya.
Perlahan dia belajar tentang kasih sayang, persahabatan, dan konsep "ohana", yang dalam budaya Hawaii berarti tidak meninggalkan siapa pun di belakang, tidak peduli apapun yang terjadi.
Pemain Lilo & Stitch

Film ini menghadirkan aktor dan aktris baru maupun lama untuk menghidupkan karakter-karakter ikonik.
Maia Kealoha, aktris cilik pendatang baru asal Hawaii, dipercaya memerankan Lilo.
Dia terpilih melalui pencarian bakat secara nasional saat usianya baru tujuh tahun.
Karakter Nani diperankan oleh Sydney Agudong, aktris berdarah Hawaii yang dikenal dari serial Nickelodeon.
Salah satu kejutan besar dalam produksi ini adalah kembalinya Chris Sanders, sutradara dan pengisi suara asli Stitch.
Meskipun dia tidak duduk di kursi sutradara, kehadirannya menjadi elemen penting dalam menjaga keaslian karakter Stitch.
Untuk karakter pendukung, Courtney B. Vance mengambil alih peran Cobra Bubbles, agen sosial eks-CIA yang ikonik dari versi animasi.
Menariknya, Tia Carrere (pengisi suara Nani di film asli) kini memerankan karakter baru bernama Mrs. Kekoa, pekerja sosial yang menangani kasus Lilo dan Nani.
Ada juga tokoh baru seperti Tt, tetangga baik hati yang diperankan oleh Amy Hill, menggantikan perannya sebelumnya sebagai pemilik warung buah Mrs. Hasagawa.
Tantangan Visual yang Layak Diantisipasi

Sutradara Marcel the Shell with Shoes On, Dean Fleischer Camp, dipercaya untuk memimpin proyek ini.
Salah satu tantangan utama dalam pembuatan versi live-action ini adalah bagaimana mendesain Stitch agar tetap setia pada versi animasinya namun tetap terasa realistis.
Mengingat gaya animasi aslinya sangat khas dan stylized, proses re-imajinasi melalui CGI tentu mendapat perhatian besar dari penggemar.
Desain Stitch versi CGI akhirnya diperkenalkan pertama kali dalam ajang D23 tahun 2024 dan mendapat sambutan cukup positif.
Teaser pertama dan kedua yang dirilis masing-masing pada bulan November dan Desember 2024.
Stitch ditunjukkan dalam berbagai adegan lucu, termasuk momen parodi dari The Lion King, yang sukses membangun antusiasme menjelang penayangan filmnya.
Mampukah Sesukses Versi Animasi?

Versi animasi Lilo & Stitch yang dirilis pada 2002 lalu sukses secara komersial dengan pendapatan lebih dari US$273 juta di seluruh dunia.
Salah satu film animasi populer Disney ini juga mendapat nominasi Oscar untuk kategori Best Animated Feature.
Lilo & Stitch dikenal sebagai salah satu permata dari era pasca-Disney Renaissance, dan telah melahirkan beberapa sekuel serta serial TV.
Versi live-action ini tentu punya beban ekspektasi besar, tapi juga peluang untuk memperkenalkan kembali kisah tentang keluarga, kasih sayang, dan penerimaan kepada generasi baru.
Dengan balutan teknologi canggih, Lilo & Stitch versi 2025 siap menghadirkan kembali keajaiban 'ohana ke layar lebar.
Kontributor : Chusnul Chotimah