Suami Tasya Kamila Kena Kanker Saat Baru Resign: Dana Darurat Tersedot!

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 23 Mei 2025 | 08:33 WIB
Suami Tasya Kamila Kena Kanker Saat Baru Resign: Dana Darurat Tersedot!
Tasya Kamila dan suaminya, Randi Bachtiar [instagram/@tasyakamila]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyakit kritis seperti kanker datang tanpa pandang usia, status kesehatan, atau gaya hidup. Hal ini dialami langsung oleh Tasya Kamila, mantan artis cilik yang telah memiliki dua anak.

Di usia 31 tahun, sang suami, Randy Bachtiar, yang selama ini dikenal aktif dan rajin berolahraga, justru didiagnosis kanker getah bening.

Tak hanya menjadi ujian fisik dan mental, kondisi itu juga menghantam finansial keluarga mereka karena saat itu Randy tak punya asuransi kesehatan.

“Waktu itu kami benar-benar nggak menyangka. Randy sedang dalam kondisi yang sangat fit,” cerita Tasya dalam talk show peluncuran Produk Asuransi Allianz Critical Plus di jakarta, Kamis (22/5/2025).

“Dia bahkan sedang rutin latihan untuk persiapan ikut marathon dan sedang berencana lanjut kuliah S2 ke luar negeri,” lanjutnya.

Saat itu pandemi, dan Randy yang merasa memiliki waktu lebih luang, memutuskan untuk resign dari pekerjaannya. Ia berencana untuk melanjutkan kuliah S2 ke luar negeri.

Sayangnya, keputusan itu datang bersamaan dengan munculnya gejala-gejala yang awalnya dianggap sepele.

“Dia sering merasa pegal di bagian dada. Kami pikir itu normal karena habis olahraga,” kata Tasya.

Namun tak lama kemudian, keluhan fisik makin bertambah. Batuk berkepanjangan mulai muncul, bahkan disertai lendir berdarah.

Baca Juga: Terobosan Penanganan Kanker di Indonesia: Era Baru dengan Pendekatan Genetik dan Multidisiplin!

Setelah serangkaian pemeriksaan, termasuk rontgen dan biopsi, dokter akhirnya menemukan adanya massa di rongga dada Randy.

Hasil biopsi menunjukkan bahwa ia mengidap thymoma, tumor pada kelenjar timus, bagian dari sistem getah bening.

Kondisi ini memerlukan operasi besar bernama extended thymectomy, di mana rongga dada harus dibuka untuk mengangkat tumornya.

Dari hasil lanjutan pascaoperasi, barulah diketahui bahwa Randy mengidap limfoma Hodgkin stadium 2, salah satu jenis kanker getah bening.

Kabar itu tentu menjadi pukulan besar bagi Tasya, yang saat itu masih dalam proses menyusui Arrasya, anak pertamanya.

Namun, dengan tekad besar untuk sembuh, pasangan itu pun langsung sigap menjalani perawatan dan pengobatan terbaik.

Menurut Tasya, proses pengobatan kanker tak hanya menguras emosi, tapi juga biaya yang tak sedikit. Mulai dari pemeriksaan, operasi, hingga rangkaian kemoterapi dan pengobatan lanjutan yang intensif.

"Saat itu Randy tidak memiliki jaminan asuransi kesehatan, karena ia kan baru resign dari pekerjaannya," kata Tasya.

Tanpa asuransi kesehatan, semua beban biaya harus ditanggung sendiri. Ia pun mengandalkan tabungan dan dana darurat untuk biaya pengobatan.

Dana darurat yang kami siapkan untuk hal-hal tak terduga benar-benar terserap untuk pengobatan Randy,” kata Tasya.

Di sinilah Tasya menyadari betapa pentingnya memiliki perlindungan terhadap risiko penyakit kritis, bahkan meski kita merasa sehat dan masih muda.

"Sehat, muda, hidup teratur. Tapi ternyata penyakit bisa datang tiba-tiba," katanya.

Dan Tasya pun merasa bersyukur karena jenis kanker yang diderita suaminya termasuk tipe yang bisa disembuhkan karena sudah ada obatnya.

"Pengalaman ini mengajarkan kami betapa pentingnya memiliki perlindungan finansial untuk menghadapi risiko yang datang secara tiba-tiba,” pungkas Tasya.

Faktanya, meski penyakit kritis umumnya dianggap sebagai risiko kesehatan bagi generasi yang lebih tua, data klaim yang dibayarkan Allianz selama periode 2022-2024 menunjukkan bahwa 35 persen klaim penyakit kritis diajukan oleh nasabah yang berusia di bawah 40 tahun.

Data ini menggarisbawahi bahwa risiko penyakit kritis tidak hanya menjadi risiko kesehatan yang dapat terjadi kepada golongan lanjut usia, namun juga bagi mereka yang berada dalam usia produktif.

Dan agar hal ini tidak mengganggu rencana finansial keluarga, Allianz Life pun memperkenalkan produk terbaru Asuransi Allianz Critical Plus, solusi asuransi jiwa yang memberikan perlindungan finansial terhadap risiko penyakit kritis, untuk membantu nasabah mengelola dampak finansial dari situasi kesehatan yang tak terduga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI