Diborgol Tapi Tetap Gaya, Christiano Penabrak Argo Mahasiswa UGM Bikin Publik Geram

Yazir F Suara.Com
Kamis, 29 Mei 2025 | 19:19 WIB
Diborgol Tapi Tetap Gaya, Christiano Penabrak Argo Mahasiswa UGM Bikin Publik Geram
Netizen Geram Christiano Penabrak Argo UGM Pakai Masker dan Kalung
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tersangka kasus kecelakaan maut mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan akhirnya ditahan oleh pihak berwajib.

Christiano adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM program International Undergraduate Program (IUP) angkatan 2022.

Dia diduga menjadi penyebab kecelakaan yang menewaskan Argo Ericko Achfandi, mahasiswa FEB UGM lainnya.

Kecelakaan terjadi saat Argo hendak memutar balik di simpang tiga Dusun Sedan, Sleman.

Mobil BMW yang dikemudikan Christiano dengan kecepatan tinggi datang dari arah belakang dan menabrak motor yang dikendarai korban.

Christiano Pengarapenta Tarigan [Linkedin]
Christiano Pengarapenta Tarigan [Linkedin]

Pemuda yang masih berusia 21 tahun itu resmi ditetapkan sebagai tersangka pada Selasa, 27 Mei 2025.

Penampilan perdananya dalam balutan baju tahanan berwarna oranye memunculkan beragam reaksi dari netizen.

Tersangka dihadirkan dalam konferensi pers yang digelar di Mapolresta Sleman pada Rabu, 28 Mei 2025.

Netizen mempermasalahkan masker yang dikenakan oleh Christiano selama konferensi pers berlangsung.

Baca Juga: Pengemudi BMW, Christiano Tarigan Resmi Ditahan di Mapolresta Sleman

Dalam sesi konferensi pers, Christiano dibawa masuk oleh dua anggota kepolisian.

Dia mengenakan baju tahanan oranye, celana panjang gelap, serta masker medis berwarna putih.

Kedua tangannya diborgol, namun kalung perak masih tampak melingkar di lehernya, hal yang kemudian menambah daftar kritik publik.

Meski penampilan seperti ini lazim dalam proses hukum, kehadiran masker di wajah Christiano justru menuai berbagai komentar dari netizen.

Banyak yang mempertanyakan alasan di balik keputusan polisi untuk menutupi wajah tersangka.

REKOMENDASI

TERKINI