2 Kekhawatiran Ariel NOAH Bila Pencipta Lagu Ingin Pembayaran Royalti Lewat Direct Lisence

Jum'at, 30 Mei 2025 | 19:28 WIB
2 Kekhawatiran Ariel NOAH Bila Pencipta Lagu Ingin Pembayaran Royalti Lewat Direct Lisence
Ariel NOAH punya kekhawatiran bila peraturan royalti dari performing right dijalankan. (Foto: Dok. Greenlight)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ariel NOAH yang menjabat wakil ketua Vibrasi Suara Indonesia (VISI) tak masalah bila pencipta lagu melalui AKSI menuntut digital direct lisence untuk mendapat royalti dari performing rights.

Sebab, Ariel NOAH sendiri paham mereka ingin melakukan itu karena terinspirasi dari PACE Rights Management, sebuah perusahaan yang mengelola hak cipta, khususnya hak cipta musik di Inggris.

Digital direct lisence ini dilakukan juga untuk meminimalisir adanya pemotongan biaya yang diterima para pencipta lagu.

"Bagus sih, sesuai dengan zamannya ya. Sebenarnya ini mengadaptasi dari PACE yang di Inggris. Jadi, yang mereka lakukan itu cut the middle man. Intinya biar enggak banyak potongannya, jadi si pencipta lagu ini punya badannya sendiri," kata Ariel NOAH dalam Meet Nite Live, Kamis 29 Mei 2025.

Namun, musisi 43 tahun ini berpendapat para pencipta lagu harus menentukan dulu tarif atas lagu ciptaannya dan tak boleh mengubahnya lagi sebelum mematenkan metode pembayarakan royalti performing rights tersebut.

"Tapi yang jadi masalah itu kesepakatannya jangan berubah-berubah, tarifnya itu harus pasti dulu baru dipatenkan," ujar Ariel NOAH.

Kasus Lesti Kejora dan Yoni Dores Sudah Diprediksi Ariel NOAH Sejak Masalah Agnez Mo. [Instagram/arielnoah]
Ariel NOAH punya kekhawatiran bila peraturan royalti dari performing right dijalankan. [Instagram/arielnoah]

Selain itu, mantan kekasih Sophia Latjuba dan Luna Maya ini juga menyarankan para pencipta lagu untuk berdiskusi dengan promotor terkait keinginannya tersebut.

Sebab, Ariel NOAH menilai promotor adalah kunci dari berlangsungkan ekosistem musik di Indonesia.

"Ini juga harus ngobrol sama promotor lho, karena menurut kita ujung tombak itu promotor. Karena kalau promotor enggak bikin acara, siapa yang nyanyi? Kita balik lagi jadi penyanyi kamar mandi," imbuh Ariel NOAH.

Baca Juga: Salat Jumat di Madinah, Alasan Ivan Gunawan Datang Lebih Awal ke Masjid Nabawi Bikin Haru

Armand Maulana yang juga di podcast tersebut mengatakan, promotor harus dilibatkan dalam hal ini.

Karena mereka yang biasa menyelenggarakan acara musik dan mereka yang wajib membayar hak royalti para pencipta lagu.

"Maksudnya Ariel itu, apakah promotor setuju enggak dengan tarifnya. Kan harus dikonfirmasi dulu. Karena, penyanyi enggak ada masalah sebenarnya, kan yang bayar promotor," tutur Armand Maulana yang menjabat sebagai Ketua VISI.

Armand Maulana juga menyarankan para pencipta lagu berdiskusi mengenai keinginannya tersebut kepada pemerintah.

Sebab, pemerintah Indonesia sudah cukup lama ikut mengatur masalah pembayaran royalti untuk para pencipta lagu dalam undang-undang.

Ariel NOAH dan Armand Maulana merasa semua diskusi itu harus dilakukan demi menjaga ekosistem musik Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI