Viral Pendaki Booking Lahan Camping Gunung Merbabu, Bareng Yura Yunita cs?

Sumarni Suara.Com
Rabu, 04 Juni 2025 | 07:27 WIB
Viral Pendaki Booking Lahan Camping Gunung Merbabu, Bareng Yura Yunita cs?
Yura Yunita Mendaki Gunung Merbabu (Instagram/@yurayunita)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Yura Yunita dan sederet rekan artis belum lama ini mendaki Gunung Merbabu yang tengah viral karena dugaan booking lahan camping.

Terduga pelaku booking lahan camping tersebut adalah penyelenggara Open Trip (OT) bernama Tiga Dewa Adventure.

Salah satu pendaki yang speak up adalah akun Instagram @luluvitaaasa_. Ia mengaku sudah mendirikan tenda, tetapi diusir karena lokasinya sudah di-booking.

Bahkan video viral lain menyebut beberapa pendaki sampai membuka lahan baru karena tidak tersedia lagi tempat untuk mereka camping akibat di-booking sejumlah pihak.

Menanggapi ramainya tudingan terhadap Tiga Dewa Adventure, akun Instagram @tigadewaadventureindonesia memberikan klarifikasi pada Senin, 2 Juni 2025.

Pertama-tama Tiga Dewa Adventure meminta maaf atas kegaduhan yang menyeret nama baik mereka.

Tiga Dewa Adventure mengaku telah melakukan investigasi dan evaluasi SDM mereka agar tidak terjadi seperti yang viral di media sosial.

Tiga Dewa Adventure pun berpendapat bahwa area gunung milik bersama sehingga harus dijaga dan dapat dinikmati bersama.

"Karena itu, Tiga Dewa Adventure selaku organisasi, tidak pernah melakukan monopoli atas area camp dan tidak pernah pula melakukan booking area lahan," bantah mereka.

Baca Juga: Nangis Nonton Film Jumbo, Mahalini Ingat Momen Kehilangan Orang Tua: Jujur Sedih Banget!

Cara kerja Tiga Dewa Adventure adalah menggunakan jasa porter lokal sehingga mereka lebih dulu mendirikan tenda.

Dari pernyataan Tiga Dewa Adventure, mereka juga membantah dugaan pengusiran yang tersebar di media sosial.

"Apabila di kemudian hari ditemukan bukti terdapat jajaran kami, guide, atau porter yang melakukan hal-hal tersebut, maka kami akan mengambil langkah tegas sesuai regulasi yang berlaku," tegas mereka.

Mengenai video yang sudah terlanjur viral, Tiga Dewa Adventure berharap para konten kreator menghapusnya.

Sebagai gantinya, Tiga Dewa Adventure memberikan contact person untuk mengadukan yang terjadi di lapangan kepada mereka scara langsung.

Apabila para konten kreator terbukti menyebarkan berita bohong atau hoax, Tiga Dewa Adventure tak segan menempuh jalur hukum.

Klarifikasi Tiga Dewa Adventure semakin membuat warganet geram. Para korban malah semakin banyak bermunculan.

Yura Yunita cs Mendaki ke Gunung Merbabu

Di tengah ramainya pemberitaan tentang booking lahan camping, Yura Yunita membagikan vlog berjudul "Merbabu via Selo: Pendakian Yura yang Paling Berarti?".

Yura Yunita mendaki bersama Members of Nature (MONA) by WWF-ID.

Selain Yura Yunita, artis yang ikut mendaki Gunung Merbabu dalam kesempatan itu antara lain Della Dartyan, Marianne Rumantir, Tissa Biani, Daffa Wardhana, Tarra Budiman, Dion Wiyoko, dan masih banyak lagi.

Pendakian Yura Yunita cs rupanya disambut oleh Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, dilanjutkan dengan acara menanam 10 ribu pohon.

Pendakian ini bertujuan untuk menggalang kesadaran soal #ZeroWaste di gunung dengan membawa turun sampah sendiri.

Namun Yura Yunita cs tidak bersama penyedia jasa Tiga Dewa Adventure yang sedang jadi viral, melainkan Main Outdoor.

Klarifikasi Pihak Balai Taman Nasional Gunung Merbabu

Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) ikut menanggapi dugaan lahan camping telah di-booking oleh sejumlah pihak.

Nurpana Sulaksono sebagai Kasubbag TU BTNGMb membantah pihaknya mengizinkan booking dari sejumlah Open Trip (OT) seperti yang dibicarakan belakangan ini.

"Di Merbabu tidak ada booking tempat. Jadi di kami istilahnya siapapun yang mendaki secara jalur resmi, secara legal mendaki Gunung Merbabu itu silakan bisa menggunakan camp area yang telah ditetapkan," kata Nurpana.

"Tidak ada istilah booking area, tidak ada," tegasnya.

Namun berkat viralnya dugaan booking lahan camping, pihak BTNGMb bisa mencari tahu lebih lanjut agar kejadian serupa tak terulang.

"Kalau di kami tidak mengenal bahasa booking camp. Kami prinsipnya siapapun pendaki bisa menempati area sesuai dengan yang ditentukan," pungkas Nurpana.

Kontributor : Neressa Prahastiwi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI