Infografis
Suara.com - Jumbo baru saja mengukuhkan gelar sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa.
Menjelang long weekend libur Idul Adha pada 5 Juni 2025, dunia perfilman Indonesia pun diramaikan oleh pertanyaan besar.
Mampukah Jumbo merebut takhta Avengers: Endgame sebagai film terlaris sepanjang masa di Indonesia?
Diketahui, film animasi karya anak bangsa ini berhasil menggeser dominasi KKN di Desa Penari.
Padahal film horor arahan Awi Suryadi tersebut tak pernah lengser selama tiga tahun terakhir, dengan jumlah penonton mencapai 10.061.033 orang.
Pencapaian luar biasa Jumbo memang cukup menakjubkan. Sejak tayang pada 31 Maret 2025, film ini sukses menarik perhatian publik.
Hingga hari ke-65 penayangan, tepatnya pada 4 Juni 2025, jumlah penonton telah mencapai 10.097.481 orang.
Tidak hanya dalam skala nasional, Jumbo juga mencatat rekor sebagai film animasi Asia Tenggara dengan jumlah penonton terbanyak.
Film produksi Visinema Pictures ini bahkan jauh melampaui capaian animasi global seperti Frozen 2 yang berhasil mengumpulkan sekitar 4,6 juta penonton di Indonesia.
Baca Juga: Tembus 10 Juta Penonton, Jumbo Kian Tipis Salip KKN di Desa Penari
Bila melihat grafik pertumbuhan penonton dan respons pasar yang terus positif, peluang Jumbo untuk meraih rekor baru masih sangat terbuka.
Long weekend menjadi kesempatan film arahan Ryan Adriandhy ini untuk kembali mengangkat jumlah penjualan tiket.
Namun, jalan untuk menggulingkan Avengers: Endgame dari tahtanya bukanlah perkara mudah.
Film epik besutan Marvel Studios ini mencatat rekor tak tertandingi saat dirilis pada 24 April 2019.
Di Indonesia saja, Avengers: Endgame berhasil menjual 10.976.338 tiket.
Pencapaian ini menjadikannya film terlaris sepanjang masa secara keseluruhan, baik dari segi jumlah penonton maupun pendapatan.
Tak bisa dipungkiri, prestasi film terakhir Infinity Saga ini begitu fenomenal.
Dalam lima hari pertama sejak penayangan, Avengers: Endgame berhasil meraup pendapatan lebih dari USD 14,1 juta atau sekitar Rp200,1 miliar.
Antusiasme yang ditunjukkan publik kala itu luar biasa. Bukan hanya para penggemar film superhero Marvel, tapi juga penonton awam.
Beberapa bioskop bahkan membuka layanan 24 jam dan memulai pemutaran sejak pukul 5 pagi demi memenuhi permintaan penonton.
Dalam waktu sekitar 10 hari saja, Avengers: Endgame sudah menembus angka 9 juta penonton, sebuah pencapaian yang menunjukkan dominasi luar biasa dari film ini.
Dengan demikian, selisih antara Jumbo dan Endgame saat ini masih sekitar 879.000 penonton.
Tren penambahan harian penonton Jumbo kini berada di kisaran belasan ribu per hari.
Oleh karena itu, Don dan kawan-kawan memerlukan momen besar, seperti libur panjang Idul Adha, untuk memberi dorongan signifikan.
Jika liburan kali ini mampu mengatrol jumlah penonton secara drastis, maka rekor Avengers: Endgame bisa saja disalip dalam 1–2 minggu ke depan.
Perlu diingat bahwa capaian Jumbo tidak hanya berperan sebagai statistik belaka.
Kesuksesan ini membawa arti penting bagi industri animasi dan perfilman nasional.
Sebuah film animasi lokal mampu bersaing di panggung besar, bahkan menantang dominasi blockbuster Hollywood.
Fakta bahwa Jumbo akan segera tayang di luar negeri, menunjukkan bahwa kualitas dan daya tarik film Indonesia kini semakin diakui di mata dunia.
Akhirnya, apakah Jumbo akan benar-benar berhasil mendepak Avengers: Endgame dari puncak tangga box office Indonesia masih menjadi tanda tanya.
Satu hal sudah pasti, Jumbo telah membuktikan bahwa film animasi lokal bisa menjadi kebanggaan nasional sekaligus pesaing serius di arena global.
Long weekend ini mungkin akan menjadi penentu takdir.
Kita tinggal menunggu, apakah akhir pekan ini akan menjadi akhir kejayaan Endgame, atau awal dari era dominasi Jumbo?
Kontributor : Chusnul Chotimah
