Bahkan, beberapa perusahaan yang membuka lowongan kerja terkesan mempermainkan para calon pelamar.
"Lahan buat fresh graduate aja, pengalamannya minimal dua tahun. Ya mau dapet pengalaman dari mana? Oke, usia minimal segini, pendidikan minimal ini. Dia juga kalau bisa sekolah tinggi, mau kok," tutur Melanie Subono.
Pemerintah harus segera bertindak untuk mengatasi minimnya lapangan pekerjaan, seperti apa yang pernah dijanjikan semasa kampanye.
"Buat saya, pekerjaan itu 11-12 sama HAM dan hal-hal seksi lainnya, yang kalau lagi segala bentuk pemilihan itu akan diucapkan, tapi tidak seksi untuk dikerjakan," ucap Melanie.
![Ade Armando. [Dok.Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/04/11/69576-ade-armando.jpg)
Urusan memperkaya pihak-pihak tertentu sudah semestinya dihentikan dulu, mengingat situasi di masyarakat benar-benar sedang tidak baik.
"Sudah saatnya pemerintah kita, entah bagaimana caranya, yang harus dibela dan dipikirkan duluan adalah NKRI, Negara Kesatuan Republik Indonesia, bukan Negara Kesatuan Republik Investor," kata Melanie Subono menegaskan.
Melanie Subono percaya, memenuhi janji ke rakyat untuk membuka puluhan juta lapangan pekerjaan baru tidak lebih sulit, dibanding memenuhi permintaan mereka yang sekedar memikirkan keuntungan pribadi lewat kekuasaan.
"Masyarakat kita ini enggak macem-macem. Mereka cuma keluar rumah dengan harapan, pas gue pulang bapak ibu gue bisa makan, anak gue bisa beli susu. Mereka hanya ingin mencari makan, nggak ngutang di warung," ujar Melanie.
Melanie Subono memang sudah sejak lama menyuarakan berbagai isu sosial yang terjadi di kalangan masyarakat.
Baca Juga: Melanie Subono Kawal Kasus Argo Mahasiswa UGM yang Ditabrak: Mario Dandy Bisa, Ini Juga Harus!
Bukan tanpa alasan, Melanie Subono ingin menghidupkan pesan sang kakek, mendiang BJ Habibie dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat.
"Mel, kalau kamu mau bela Indonesia, stop fighting soal sumber daya alam, apa segala macem. Yang kamu harus perjuangkan adalah sumber daya manusia-nya, which is adalah pekerjaan, kesehatan dan pendidikan," tutur Melanie.