Diusir saat Tengok Tambang Raja Ampat, Angela Gilsha: Ini Legal Kan? Kenapa Enggak Boleh Lihat?

Rabu, 11 Juni 2025 | 18:43 WIB
Diusir saat Tengok Tambang Raja Ampat, Angela Gilsha: Ini Legal Kan? Kenapa Enggak Boleh Lihat?
Angela Gilsha. [Instagram]

Mengingat sebelumnya, banyak yang bersuara di media sosial tentang potret kerusakan Raja Ampat cuma hasil rekayasa kecerdasan buatan atau AI.

"Di situ, aku lihat secara langsung dengan mata kepala sendiri, pulau yang setengahnya, bagian atasnya itu udah terkeruk, sudah berupa tanah-tanah, dan sudah banyak alat berat di situ," ujar Angela.

Cerita kerusakan alam Raja Ampat juga pertama dibagikan oleh Greenpeace, lewat sebuah unggahan di akun Instagram mereka baru-baru ini.

"The Last Paradise. Satu per satu keindahan alam Indonesia dirusak dan dihancurkan, hanya demi kepentingan sesaat dan golongan oligarki serakah," tulis Greenpeace dalam keterangan unggahannya.

Sebelum masuk ke Raja Ampat, pertambangan nikel yang jadi bagian program hilirisasi disebut Greenpeace sudah meninggalkan kerusakan di berbagai tempat.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat mengunjungi lokasi tambang nikel di Pulau Gag, Raja Ampat [Suara.com/Kementerian ESDM]
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat mengunjungi lokasi tambang nikel di Pulau Gag, Raja Ampat [Suara.com/Kementerian ESDM]

"Hilirisasi nikel, yang digadang-gadang sebagai jalan menuju energi bersih, telah meninggalkan jejak kehancuran di berbagai tempat, dari Sulawesi hingga Maluku," kata Greenpeace.

Ada andil PT Antam di balik praktek pertambangan nikel yang menimbulkan kerusakan alam di wilayah Raja Ampat.

Dengan demikian, Greenpeace menuntut pemerintah mengambil sikap untuk mencegah kerusakan alam lebih parah di Raja Ampat.

"Pemerintah harus bertanggung jawab atas kehancuran alam yang semakin hari semakin marak terjadi," ujar Greenpeace.

Baca Juga: Lihat Langsung Kerusakan Raja Ampat Akibat Tambang Nikel, Angela Gilsha Dikejar Kapal Tak Dikenal

Pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Bahlil Lahadalia sempat bersikeras bahwa lokasi pertambangan nikel tidak merusak lokasi wisata di Raja Ampat.

"Piaynemo itu pulau pariwisatanya Raja Ampat. Saya sering ke Raja Ampat. Pulau Piaynemo dengan Pulau GAG itu kurang lebih sekitar 30 kilometer sampai dengan 40 kilometer," ucap Bahlil dalam pernyataannya di Jakarta, baru-baru ini.

Bahkan, Bahlil Lahadalia mengklaim bahwa masyarakat di lokasi pertambangan nikel pun memberikan dukungannya ke pemerintah.

Bahlil Lahadalia, dalam kunjungannya ke Pulau GAG, menyaksikan sendiri bagaimana penduduk di sana malah mendorong pemerintah melanjutkan proyek pertambangan nikel.

Namun pada akhirnya, izin pertambangan di wilayah Raja Ampat tetap diberhentikan sementara karena terlanjur memancing kemarahan rakyat. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI