Suara.com - Prilly Latuconsina diseret dalam video yang dibagikan konten kreator bernama Anandabhuwana di TikTok.
Konten yang telah ditonton sebanyak 1,6 juta kali hingga Rabu, 18 Juni 2025 tersebut rupanya membicarakan tentang Desa Botubarani, Gorontalo.
Awalnya nelayan, penduduk Desa Botubarani saat ini mengelola Pangkalan IV Wisata Hiu Paus. Semua berawal dari "keajaiban" hiu paus bermigrasi di laut mereka.
"Hiu paus merupakan hewan yang bermigrasi sehingga menjadi tempat singgah hiu paus merupakan sesuatu yang sangat jarang," terang Anandabhuwana dalam videonya yang berjudul "Sisi Gelap Wisata Hiu Paus Botubarani, Gorontalo".
"Sehingga mengambil kesempatan tersebut, warga dari Desa Botubarani memasarkan tempat ini sebagai wisata hiu paus," lanjutnya.
![Prilly Latuconsina. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/25/89985-prilly-latuconsina.jpg)
Penduduk Desa Botubarani lantas mencoba "menahan" agar para Hiu Paus tetap berada di laut mereka dengan memberi makan.
"Di benak mereka, supaya mereka menetap di Desa Botubarani, ya dikasih makan supaya setiap hari turis ada terus," lanjut Anandabhuwana.
Jadilah Wisata Hiu Paus menjadi mata pencaharian penduduk Desa Botubarani yang awalnya sebagai nelayan.
Penghasilan Wisata Hiu Paus tentu jauh di atas pendapatan mereka dahulu, mulai dari menyewakan perahu, alat snorkling, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Kini Rilis di Netflix, Film Perayaan Mati Rasa Kembali Trending
Penduduk Desa Botubarani mematok harga mulai Rp325 ribu hingga yang termahal Rp500 ribu.
Biaya yang termahal adalah drone photoshoot dengan berbagai pilihan perahu, di antaranya perahu biasa, perahu transparan, paddle board, dan bentuk love.
Anandabhuwana lantas mengungkap beberapa masalah atau ancaman yang mungkin tidak diketahui maupun disadari penduduk setempat.
Yang pertama ialah para Hiu Paus tidak jinak, melainkan "dikondosikan" dengan memberikan makanan.
Sedangkan makanan yang diberikan penduduk Desa Botubarani kepada para Hiu Paus bisa dikatakan seperti junk food bagi manusia.
"Udang yang diberikan oleh orang-orang ini bukan sepenuhnya diet natural hiu paus," imbuh Anandabhuwana.