Dalam konteks ini, Felix juga menyampaikan kritik terhadap sikap umat Islam yang ia nilai belum sepenuhnya serius dalam membela Palestina.
Dia menyebut dirinya malu atas lemahnya komitmen kolektif umat Islam terhadap penderitaan warga Gaza.
Pernyataan ini sontak menuai gelombang kritik dari netizen dan sejumlah pengamat.
Banyak yang mempertanyakan kapasitas Felix dalam berbicara soal isu geopolitik yang kompleks.
Beberapa netizen bahkan menyindirnya sebagai "ustaz rasa pakar intelijen" alias sok tahu.

"Hamas memuji Iran. Pahlawan besar Palestina yang syahid, Yahya Sinwar, bahkan pernah menyebut Iran sebagai penyelamat Palestina. Tiba-tiba, seonggok daging bernama Felix Siauw, yang kontribusinya cuma 0,0000000000000000001 persen dari Yahya Sinwar, malah mendemonisasi Iran," tulis salah satu akun X dengan nada tajam.
Pengguna lain mempertanyakan latar belakang akademis Felix dalam menyampaikan analisis politik.
"Kapasitas Felix bicara ini sebagai apa? Ustaz, pengamat geopolitik, atau apa?" tanya seorang netizen.
"Kalau hanya karena dia bolak-balik ke Museum Topkapi, Turki, lalu merasa ahli segalanya, berat juga urusannya. Yang kenal yang bersangkutan, tolong sampaikan salam saya," ujar netizen lain.
Baca Juga: Donald Trump Umumkan Gencatan Senjata Antara Iran dan Israel
"Saya hormati Anda sebagai influencer agama. Tapi dalam konteks geopolitik, pengetahuan Anda ngawur dan fatal, Pak Felix," tambah netizen.
Tak sedikit pula yang mengkritik campur aduk antara retorika keagamaan dan isu politik dalam penjelasan Felix.
Beberapa menyayangkan penyederhanaan konflik regional yang sudah berakar puluhan tahun dengan narasi yang dianggap membingungkan dan berpotensi menyesatkan.
Kontributor : Chusnul Chotimah