Diperiksa KPK, Ini 5 Kutipan Menohok Ustaz Khalid Basalamah tentang Korupsi

Yazir F Suara.Com
Rabu, 25 Juni 2025 | 14:41 WIB
Diperiksa KPK, Ini 5 Kutipan Menohok Ustaz Khalid Basalamah tentang Korupsi
Ustadz Khalid Basalamah diperiksa KPK terkait penambahan kuota haji 2024 (YouTube/Rahmatan Lil 'Alamin International Islamic Boarding School)

Suara.com - Ustaz Khalid Basalamah diperiksa sebagai saksi terkait pengelolaan kuota haji tambahan tahun 2024 di lingkungan Kementerian Agama.

Nama pendakwah kondang, Ustaz Khalid Basalamah, mendadak menjadi pusat perhatian publik setelah diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin, 23 Juni 2025.

Pemeriksaan ini dilakukan dalam rangka penyelidikan kasus dugaan korupsi terkait pengelolaan kuota haji tambahan tahun 2024 di lingkungan Kementerian Agama.

Menurut Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, Ustaz Khalid Basalamah hadir sebagai saksi dan bersikap kooperatif, di mana keterangannya dinilai sangat membantu proses penyelidikan yang sedang berjalan.

Pemeriksaan ini menjadi sorotan, terutama karena Ustaz Khalid Basalamah juga memiliki biro perjalanan haji dan umrah.

Namun, terlepas dari kasus yang tengah bergulir, di mana beliau diperiksa sebagai saksi, Ustaz Khalid Basalamah dikenal sebagai salah satu pendakwah yang kerap menyuarakan sikap tegasnya terhadap korupsi dalam berbagai forum kajiannya.

Ustaz Khalid Basalamah (Instagram/khalidbasalamahofficial)
Ustaz Khalid Basalamah diperiksa KPK terkait penambahan kuota haji 2024 (Instagram/khalidbasalamahofficial)

Jauh sebelum namanya dikaitkan dengan penyelidikan KPK, ia telah berulang kali mengingatkan jamaahnya tentang bahaya laten korupsi.

Baginya, korupsi bukan sekadar pelanggaran hukum negara, melainkan sebuah dosa besar yang menghancurkan keberkahan individu dan merusak tatanan sosial. Pandangannya yang keras terhadap praktik haram ini seringkali menjadi pengingat bagi para pejabat dan masyarakat luas.

Dirangkum dari berbagai ceramahnya, berikut adalah lima kutipan penting dari Ustaz Khalid Basalamah mengenai korupsi.

Baca Juga: Jadi Saksi Kunci Kasus Kuota Haji Era Gus Yaqut? KPK: Keterangan Khalid Basalamah Sangat Dibutuhkan

1. Korupsi sebagai Bentuk Pengkhianatan Amanah

Dalam banyak kesempatan, Ustaz Khalid Basalamah menekankan bahwa korupsi adalah pengkhianatan terhadap amanah yang diberikan, baik oleh rakyat maupun oleh Allah SWT.

"Korupsi itu adalah bentuk pengkhianatan paling nyata. Mengambil hak yang bukan miliknya, memakan harta yang diamanahkan rakyat. Setiap sen yang diambil akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat, dan tidak ada tempat bersembunyi dari pengadilan Allah."

Ustadz Khalid Basalamah (YouTube Khalid Basalamah Official)
Ustaz Khalid Basalamah diperiksa KPK terkait penambahan kuota haji 2024 (YouTube Khalid Basalamah Official)

Kutipan ini menggarisbawahi bahwa setiap jabatan dan kekayaan adalah titipan yang harus dijaga. Mengambilnya secara tidak sah sama dengan mengkhianati kepercayaan publik dan mengundang murka Tuhan.

2. Dampak Sistemik Korupsi yang Merusak

Beliau juga sering menjelaskan bahwa dosa korupsi tidak berhenti pada pelakunya saja, tetapi juga memberikan dampak buruk yang meluas ke seluruh lapisan masyarakat.

"Jangan dikira korupsi itu hanya dosa pribadi. Satu perbuatan korupsi pejabat akan merusak sendi-sendi negara. Jalanan jadi rusak, sekolah tidak terbangun, orang miskin makin sengsara. Dosanya menjadi dosa jariyah yang terus mengalir."

Pandangan ini membuka mata bahwa tindakan koruptif seorang individu memiliki efek domino yang merugikan hajat hidup orang banyak, membuat pelakunya menanggung dosa dari setiap penderitaan yang diakibatkannya.

3. Harta Haram Menghanguskan Amal Ibadah

Salah satu peringatan paling keras dari Ustaz Khalid Basalamah adalah tentang bagaimana harta hasil korupsi dapat membuat ibadah seseorang menjadi sia-sia.

"Bagaimana mungkin sholat, puasa, dan haji kita diterima jika tubuh kita tumbuh dari daging yang diberi makan dari sumber yang haram? Harta korupsi itu seperti api yang membakar amal-amal saleh. Bersihkan hartamu, maka bersih pula ibadahmu."

Ini adalah tamparan spiritual yang keras, mengingatkan bahwa kesalehan ritual harus diiringi dengan kesalehan sosial dan finansial. Ibadah yang khusyuk menjadi tidak bernilai jika pelakunya masih menikmati hasil dari kezaliman.

4. Peringatan Keras untuk Para Pemangku Jabatan

Secara spesifik, beliau sering memberikan nasihat sekaligus ancaman kepada para pejabat agar tidak terlena dengan kekuasaan yang bersifat sementara.

"Untuk para pemangku jabatan, ingatlah bahwa kekuasaan itu titipan, bukan warisan. Setiap kebijakan yang Anda putuskan, setiap rupiah yang Anda kelola, akan disaksikan oleh Allah. Jabatan itu bisa menjadi ladang pahala atau jurang neraka, pilihannya ada di tangan Anda."

Pesan ini menempatkan tanggung jawab besar di pundak para pemimpin. Jabatan dilihat sebagai persimpangan antara jalan menuju surga melalui pelayanan yang jujur, atau jalan menuju neraka melalui penyalahgunaan wewenang.

5. Ilusi Kekayaan dan Hilangnya Keberkahan

Terakhir, Ustaz Khalid Basalamah kerap membahas tentang 'berkah' yang hilang dari harta yang diperoleh secara tidak benar. Baginya, kekayaan dari korupsi adalah semu.

"Harta hasil korupsi itu tidak akan pernah membawa berkah. Kelihatannya banyak, tapi habis untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, untuk penyakit, untuk masalah. Rumahnya mewah tapi terasa sempit. Itulah cara Allah mencabut keberkahan dari harta yang haram."

Kutipan ini menekankan bahwa ketenangan hidup tidak bisa dibeli dengan uang haram. Meskipun tampak bergelimang harta, seorang koruptor sejatinya hidup dalam kesempitan batin dan jauh dari rahmat Allah.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI