Film Everest adalah gambaran paling realistis dan brutal tentang ambisi manusia untuk menaklukkan puncak tertinggi dunia.
Everest menampilkan kisah dari beberapa tim ekspedisi yang terjebak dalam badai salju. Suasana makin mencekam karena dibumbui konflik antar kelompok pendaki karena adanya konflik personal.
Lewat film ini ditampilkan bahwa pengalaman dan persiapan tidak akan menjamin keselamatan karena alam bergerak tanpa pandang bulu.
Salah satu adegan yang paling tragis adalah momen ketika para pendaki kehabisan oksigen dan mulai berhalusinasi di tengah suhu beku.
Film menjadi refleksi apakah sepadan untuk bertahan dan mempertaruhkan hidup agar sampai puncak, atau menyerah dan pulang dengan tangan hampa.
3. Society of the Snow (2023)

Menjadi salah satu film survival di gunung paling baru, Society of the Snow (La Sociedad de la Nieve) mengangkat kisah nyata dari tim rugby Uruguay.
Pada tahun 1972 pesawat dari tim rugby Uruguay mengalami kecelakaan di Pegunungan Andes membuat para awak pesawat terisolasi selama 72 hari.
Mereka yang berhasil selamat terpaksa melakukan hal yang tak pernah terbayangkan untuk bisa bertahan hidup termasuk kanibalisme.
Baca Juga: BASARNAS Dituding Lelet, Kenapa Evakuasi Juliana Marins Tak Bisa Gunakan Helikopter?
Sisi psikologis dan moral adalah poin utama yang disorot dalam film ini dan menjadikannya semakin mencekam.
Keputusan untuk memakan bagian tubuh teman agar bisa bertahan hidup memang digambarkan dengan penuh empati tapi tetap saja menyayat hati.
Seolah film ini ingin menyampaikan pesan bahwa manusia dituntut untuk bertahan hidup dalam situasi paling ekstrem sekali pun mempertaruhkan moral.
Tiga film survival di gunung dari kisah nyata tadi adalah gambaran sesungguhnya bahwa alam yang indah itu menyimpan kekuatan di luar kuasa manusia. Proses evakuasi pun tidak bisa serta merta dilakukan dengan mudah.
Dari ketiga film tadi adakah yang sudah pernah kamu tonton?
Kontributor : Safitri Yulikhah