Suara.com - Pesona Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat, tak pernah gagal memikat hati para pencari petualangan.
Pengalaman ini dirasakan langsung oleh aktris senior, Ira Wibowo, yang berhasil menaklukkan salah satu gunung tertinggi di Indonesia tersebut.
Dalam sebuah wawancara di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, pada Senin (30/6/2025), Ira Wibowo dengan antusias membagikan kenangannya saat mendaki gunung dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut itu.
"Aku ke Rinjani 2 tahun yang lalu, bulan Mei 2023," buka Ira Wibowo, memulai ceritanya.
Ia menyebut pendakian ke Rinjani sebagai realisasi dari mimpi masa mudanya.
![Aktris Ira Wibowo saat jumpa pers film Cinta Pertama, Kedua dan Ketiga di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (28/12/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/12/28/75084-ira-wibowo-film-cinta-pertama-kedua-dan-ketiga.jpg)
Keindahan Danau Segara Anak yang ikonik, yang sering ia lihat melalui foto, menjadi pemicu utama keinginannya untuk menyaksikan langsung mahakarya alam tersebut.
"Rinjani tuh emang beda ya. Waktu aku masih muda itu, aku pernah lihat foto yang Segara Anak tuh, jadi yang dari atas tuh lihat danaunya gitu ya. Itu kayaknya kok bagus banget. Ada dua sih, Kelimutu sama Rinjani," kenangnya.
"Dua itu yang kayaknya, aduh kalau aku bisa suatu saat lihat secara langsung gitu, dengan mata sendiri gitu, pasti seneng," tambah Ira.
Namun di balik keindahan Rinjani yang memesona, tersimpan medan yang menantang dan menuntut persiapan matang.
Baca Juga: Pengakuan Agam Rinjani Soal Evakuasi Juliana Marins dari Gunung Rinjani: Ini Paling Sulit
Meski pendakiannya berjalan lancar, Ira tak menampik bahwa perjuangan untuk mencapai puncak Rinjani membutuhkan usaha yang luar biasa.
![Aktris Ira Wibowo saat jumpa pers film Cinta Pertama, Kedua dan Ketiga di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (28/12/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/12/28/42446-ira-wibowo-film-cinta-pertama-kedua-dan-ketiga.jpg)
Pengalaman mendaki Rinjani, menurutnya, memang memberikan sensasi yang jauh berbeda dibandingkan gunung-gunung lain yang pernah ia jajaki.
Tenaga dan mental benar-benar diuji, namun semua kelelahan itu terbayar lunas oleh panorama yang terhampar di depan mata.
"Waktu naik Rinjani itu emang lebih-lebih lagi. Effort-nya juga emang lebih, usahanya lebih. Tapi pas sampai di sana, itu indahnya juga dahsyat banget," tegas Ira.
Salah satu tantangan terbesar yang ia hadapi adalah karakteristik trek Gunung Rinjani yang didominasi pasir dan bebatuan lepas.
Medan seperti itu, terutama saat turun, sangat rawan membuat pendaki kehilangan keseimbangan. Ira Wibowo pun mengaku pernah mengalaminya.
"Namanya juga medannya kan berpasir, terus batuan gitu. Jadi, terutama waktu saat turun, kadang-kadang ya agak kayak kepeleset-kepeleset gitu," jelasnya.
Namun, ia mengklarifikasi bahwa insiden terpeleset yang dialaminya masih dalam batas wajar, dan tidak sampai membahayakan jiwa.
"Kepeleset tuh, kepeleset dalam artian yang wajar gitu ya. Nyusruk-nyusruk dikit lah gitu. Bukan yang membahayakan banget, nggak," kata Ira sambil tertawa ringan.
Gunung Rinjani sendiri kini sedang disorot gara-gara menewaskan pendaki asal Brasil, Juliana Marins.
Memang, belum didapat jawaban pasti tentang pemicu Juliana Marins terperosok ke jurang.

Namun bila belajar dari pengalamannya, Ira Wibowo menitipkan pesan penting bagi siapa pun yang berencana menaklukkan Gunung Rinjani, untuk mempersiapkan fisik dan mental sebagai modal utama mendaki.
Kekuatan fisik untuk menapaki jalur terjal Rinjani, dan mental yang tangguh untuk menghadapi segala kemungkinan di sana jadi dua aspek yang sangat penting.
"Ini sih, memang kalau mau naik gunung, mau itu Rinjani atau gunung mana pun, harus siap fisik dan siap mental juga gitu ya," imbau sang aktris.
Kronologi Jatuhnya Pendaki Asal Brasil
Insiden nahas yang menimpa pendaki asal Brasil, Juliana Marins terjadi sekitar dua pekan sebelumnya.
Berdasarkan laporan tim Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) dan Basarnas, Juliana bersama beberapa rekannya melakukan pendakian melalui jalur Sembalun.
Pada Jumat, 20 Juni 2025, saat berada di jalur menuju puncak, tepatnya di area sekitar tanjakan sebelum Plawangan Sembalun yang dikenal memiliki medan curam dan berbatu, Juliana diduga tergelincir hingga jatuh ke jurung.
Upaya evakuasi sebenarnya sudah diinisiasi oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNGR, TNI, Polri, dan para pemandu lokal. Namun, prosesnya menghadapi kendala luar biasa.
Juliana Marins disebut jatuh ke jurang sedalam 600 meter, yang area sekelilingnya diselimuti kabut tebal dan bisa mengancam keselamatan tim evakuasi sendiri.