Akibat sikapnya yang sulit dihubungi dan terkesan abai terhadap lingkungan, pengurus kompleks akhirnya mengambil keputusan yang tidak biasa. Menurut pengakuan Zaenal, Arafah dibebaskan dari kewajiban membayar iuran warga.
Langkah ini diambil karena pengurus merasa kesulitan untuk berkomunikasi dan menyampaikan aturan kepadanya.
"Sampai ketua kompleks ngomong 'yaudah enggak usah bayar lah iuran kompleks. Jadi kalau mau parkir di mana kayak terserah,'” ungkap Zaenal, menggambarkan puncak dari kekesalan pengurus.
4. Mediasi dan Klarifikasi Kepemilikan Tiga Mobil
Setelah konflik memanas, mediasi pun dilakukan. Arafah menjelaskan bahwa dari tiga mobil tersebut, hanya dua yang merupakan miliknya, sementara satu lagi adalah milik adiknya, Halda, yang digunakan untuk beraktivitas.
Karena garasi rumahnya hanya berkapasitas dua mobil, satu mobil terpaksa diparkir di tepi jalan.
Kesalahpahaman ini akhirnya menemukan titik terang. "Setelah didiskusikan, memang maksimal hanya boleh dua mobil karena ada tetangga yang juga mau beli mobil lagi," kata Arafah.
Sebagai solusi, ia telah memindahkan satu mobilnya ke rumah lain untuk menaati aturan. Ia pun menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada para tetangganya.
"Mohon maaf buat tetangga-tetangga aku. Semoga semuanya baik-baik saja. Namanya bertetangga, kalau ada tamu atau keluarga yang datang, parkirnya diatur saja biar tetap bisa keluar masuk," kata Arafah.
Baca Juga: Ini Beda Versi Polisi dan Arafah Rianti Soal Kasus Maling Motor di Rental PS, Siapa yang Bohong?