Hindia, Feast, dan Lomba Sihir Akhirnya Batal Manggung di Tasikmalaya Buntut Isu Satanik

Rabu, 16 Juli 2025 | 16:28 WIB
Hindia, Feast, dan Lomba Sihir Akhirnya Batal Manggung di Tasikmalaya Buntut Isu Satanik
Hindia, Feast, dan Lomba Sihir Akhirnya Batal Manggung di Tasikmalaya Buntut Isu Satanik (Instagram/cosmoindonesia)

Suara.com - Tiga proyek musik yang digawangi Baskara Putra yakni Hindia, Feast, dan Lomba Sihir dipastikan batal tampil di festival Ruang Bermusik 2025 di Kota Tasikmalaya.

Festival yang rencananya digelar di Lapangan Udara Wiriadinata pada 19 dan 20 Juli 2025 itu terpaksa membatalkan ketiganya menyusul penolakan keras dari sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam setempat.

Penolakan ini dipicu oleh tudingan bahwa penampilan panggung Baskara Putra, khususnya sebagai Hindia, membawa simbol dan narasi yang dianggap tidak sejalan dengan nilai-nilai syariat Islam dan berbau satanik.

Aliansi Aktivis dan Masyarakat Muslim Tasikmalaya (Al-Mumtaz) menjadi salah satu pihak yang vokal menyuarakan penolakan tersebut.

Ketua Al Mumtaz Tasikmalaya, Ustaz Hilmi Afwan, menyatakan bahwa keberatan mereka tidak ditujukan pada acara konser secara umum, melainkan pada Hindia yang dinilai kerap menggunakan simbol-simbol yang melanggar norma agama.

"Terkait band ini kan ada indikasi band satanik. Band yang memang nyerempet pada norma-norma melanggar syariat, dengan pemahaman simbol-simbol dajjal," ujar Hilmi baru-baru ini.

Tudingan satanisme yang melekat pada Hindia sendiri mulai ramai diperbincangkan di media sosial sejak konser tunggalnya pada akhir 2023.

Hindia, Feast, dan Lomba Sihir Akhirnya Batal Manggung di Tasikmalaya Buntut Isu Satanik (Instagram)
Hindia, Feast, dan Lomba Sihir Akhirnya Batal Manggung di Tasikmalaya Buntut Isu Satanik (Instagram)

Isu tersebut muncul terkait penggunaan properti panggung berupa patung dan lirik lagu yang dinilai kontroversial oleh sebagian kalangan.

Baskara Putra sebenarnya telah memberikan klarifikasi bahwa elemen-elemen tersebut merupakan bagian dari konsep estetika pertunjukan, dan tidak dimaksudkan untuk menyebarkan ajaran tertentu.

Baca Juga: eaJ Nikmati Banjir dan Tonton .Feast di Local Fest 2025, Ini Momen Serunya!

Namun untuk menyikapi tekanan yang datang, pihak penyelenggara Ruang Bermusik akhirnya mengambil keputusan dengan membatalkan penampilan ketiga grup musik tersebut demi kelancaran acara.

Diumumkan secara resmi melalui akun Instagram mereka pada Rabu, 16 Juli 2025, pihak penyelenggara menyampaikan penyesalan atas pembatalan tersebut. 

"Dengan berat hati, kami sampaikan bahwa Hindia, Lomba Sihir, dan Feast, tidak dapat tampil di Ruang Bermusik 2025," kata mereka.

Pihak penyelenggara memahami kekecewaan para penggemar yang telah menantikan penampilan mereka, dan berjanji akan mengupayakan kehadiran Baskara Putra dan kawan-kawan di lain kesempatan.

"Memahami betapa besar antusiasme kalian untuk menyaksikan mereka, kami pun merasakan hal yang sama. Oleh karena itu, kami tengah mengupayakan kehadiran mereka dalam di waktu mendatang, diselenggarakan di tempat berbeda dengan suasana yang lebih segar, aman, dan nyaman," lanjut perwakilan Ruang Bermusik dalam tulisannya.

Terkait tiket yang sudah terlanjur dibeli, penyelenggara juga memberikan kepastian mengenai proses pengembalian dana atau refund.

"Kami juga ingin menyampaikan bahwa opsi refund untuk tiket Ruang Bermusik 2025 akan kami infokan melalui akun media sosial @ruang_bermusik, setelah rangkaian acara kami selesai," papar mereka.

Penyelenggara menutup pernyataannya dengan komitmen untuk menjalankan proses pengembalian dana secara transparan. 

"Kami berkomitmen untuk memastikan proses ini berlangsung secara transparan dan sebaik mungkin. Atas pengertian dan dukungan kalian yang luar biasa, kami ucapkan terima kasih," bunyi tulisan tersebut. 

Baskara Putra atau Hindia di Joyland Festival Bali 2024 (joyfest/plainsong_)
Baskara Putra atau Hindia di Joyland Festival Bali 2024 (joyfest/plainsong_)

Sebelumnya, Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) menyatakan bahwa izin untuk Hindia belum dapat diberikan karena adanya penolakan dari kelompok masyarakat, dan belum adanya kepastian lokasi dari pihak penyelenggara.

Pihak kepolisian sebenarnya telah memfasilitasi mediasi antara penyelenggara, Forkopimda, dan para alim ulama untuk mencari jalan tengah atas masalah tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI