Meski begitu, beberapa orang tetap menyayangkan pilihan kata yang digunakan oleh sang ayah.
"Sebenernya cukup di kalimat 'berdoa Salam Maria jangan putus'. Bunda Maria mah emang wanita pilihan. Lah die? Wkwkwkwk aduh jangan deh nyamain-nyamain, seremmmm," tulis @cor****.
Pernyataan Yoshua Batlawa Soekri membuka ruang perdebatan luas antara nilai kasih sayang orang tua dengan norma-norma spiritual dan sosial masyarakat.
Di satu sisi, sang ayah ingin menunjukkan cinta tak bersyarat dan dukungan penuh kepada anaknya yang sedang terpuruk. Di sisi lain, publik menuntut ketepatan dalam menyampaikan perbandingan, terlebih menyangkut figur religius.