Fenomena ini sekali lagi menunjukkan bagaimana sebuah simbol dari budaya populer dapat memicu interpretasi yang beragam ketika bersinggungan dengan dunia politik yang sering kali tegang.
Kunto Aji sendiri sebelumnya sempat merespons ketakutan pemerintah terhadap bendera One Piece lewat sebuah tulisan satir, dengan menawarkan opsi pilihan bendera lain sebagai bentuk penggambaran protes masyarakat.