Pandangan ini diamini oleh Wamendagri Bima Arya. Menurutnya, selama ekspresi tersebut tidak melanggar konstitusi dan tetap menempatkan Merah Putih sebagai yang tertinggi, hal itu wajar dalam iklim demokrasi.
"Artinya ada pesan yang ingin disampaikan, ada catatan-catatan yang ingin diingatkan kepada kita semua," ujar Bima Arya.
Pengamat kebijakan publik, Riant Nugroho, bahkan menyebut fenomena ini sebagai umpan balik kebijakan yang berharga.
Ia memandang simbol-simbol kritik ini sebagai sinyal bahwa ada persoalan keadilan sosial yang belum terselesaikan di mata masyarakat.
![Gilang Dirga [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/09/28/62664-gilang-dirga.jpg)
Menurutnya, pemerintah seharusnya menyerap aspirasi ini, bukan hanya mengawasinya.
Analisis dari Drone Emprit pun menunjukkan bahwa sentimen di media sosial terhadap fenomena ini didominasi oleh respons positif (81%), yang menganggapnya sebagai simbol perlawanan terhadap pemerintah korup dan cerminan kekecewaan rakyat.