Suara.com - Kepergian komedian Nina Carolina atau yang akrab disapa Mpok Alpa pada Jumat (15/8/2025) menyisakan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan penggemarnya.
Di balik tawa yang selalu ia suguhkan di layar kaca, tersimpan kisah perjuangan panjang melawan kanker payudara yang menguras tenaga, air mata, hingga harta benda.
Suami Mpok Alpa menceritakan bahwa selama hampir dua tahun terakhir, keluarga harus bolak-balik menjalani perawatan, termasuk ke luar negeri, untuk mencari pengobatan terbaik.
Dalam proses itu, kata sang suami, Ajie Darmaji, mereka bahkan rela melepaskan sejumlah aset demi kesembuhan sang komedian.
"Untuk anak-anak sekolah, alhamdulillah ya, abis kepake buat semuanya kemarin waktu mpok masih sakit. Waktu sakit kita pake kita pake," ungkap Ajie seperti dikutip TikTok @barang_larismanis pada Jumat (22/8/2025).
"Dua kendaraan lah, untuk menopang biaya pengobatan. Bahkan udah ada beberapa kendaraan yang kita jual buat bolak-balik,” tambah dia.
Saat Mpok Alpa sakit, Aji mengatakan jika beberapa rekan artis yang tahu sempat menawarkan bantuan. Mereka juga menyarankan agar kondisi sakitnya Mpok Alpa bisa dibagikan secara luas untuk agar donasi bisa terkumpul.
Namun, Mpok Alpa dan suaminya memilih untuk mengandalkan apa yang mereka miliki. Menurut Aji, prinsip itu sudah menjadi pegangan keluarga sejak awal.
“Mpok nggak mau nyusahin orang. Beberapa teman artis sempat nawarin bantuan, tapi saya didik Mpok untuk nggak minta-minta selama masih ada yang bisa dipakai. Nabi lebih senang sama orang yang memberi, bukan meminta,” ujarnya.
Baca Juga: OTT Noel Wamenaker: 'Hadiah' Jabatan dari Jokowi yang Berakhir Pahit?
Pengobatan yang dijalani tidak hanya memakan waktu dan energi, tetapi juga tabungan keluarga. Meski demikian, sang suami menegaskan bahwa mereka tidak pernah menyesal, karena semua yang dikeluarkan adalah demi perjuangan hidup Mpok Alpa.
“Anuan (harta) kita udah pada kering. Abis banget sih nggak, tapi ya udah kering. Nggak dihitung-hitung lagi jumlahnya. Yang jelas, yang gede-gede udah selesai. Ntar pelan-pelan, insyaallah akan kembali lagi,” katanya penuh harap.
Saat ini, keluarga juga masih fokus melewati masa-masa duka. Mengenai barang-barang peninggalan almarhumah, sang suami mengaku belum ada pembagian apa pun.
“Belum dibagi-bagi. Kata orang tua nanti aja, kalau nggak 14 hari, 40 hari, baru diserahkan. Biar juga lebih enak di sananya,” tuturnya.
Kepergian Mpok Alpa bukan hanya meninggalkan kenangan bagi dunia hiburan, tapi juga menjadi pengingat tentang betapa besar perjuangan seorang perempuan melawan penyakit yang merenggut hidupnya.
Di balik canda dan tawa yang dulu akrab terdengar, tersimpan kisah pengorbanan yang sunyi.