- Pandji menyebut akar kemarahan rakyat berasal dari kebijakan efisiensi, yang menurutnya diwariskan sejak era Presiden Jokowi dan kini diteruskan oleh Presiden Prabowo.
- Efisiensi yang dijalankan justru membebani rakyat kecil, seperti pemotongan anggaran daerah dan kenaikan PBB, sementara pejabat tetap menikmati tunjangan besar.
- Pandji menekankan bahwa efisiensi harusnya menyasar kalangan atas, bukan rakyat kecil, dan mendesak pejabat untuk lebih peka terhadap kondisi rakyat.
Suara.com - Pandji Pragiwaksono menyampaikan pendapatnya soal beberapa alasan yang memicu kemarahan rakyat Indonesia belakangan ini hingga berujung demonstrasi.
Menurut Pandji, semua keriuhan ini dasarnya gara-gara sebuah kata yakni efisiensi yang datangnya dari era Pak Jokowi.
Hal ini diungkap sendiri oleh pelawak sekaligus aktivis tersebut di akun YouTube pribadinya yang diunggah kemarin pada Senin, 1 September 2025.
"Menurut keyakinan saya, semua keriuhan yang terjadi di Indonesia belakangan ini dasarnya adalah sebuah kata. Katanya adalah efisiensi. Nah, alasan kenapa efisiensi terjadi mau enggak mau datangnya dari eranya Pak Jokowi," ujar Pandji blak-blakan.
"Mau itu Presiden, mau itu perusahaan, apa yang diwariskan kepada kepemimpinan yang sekarang ada hubungannya dengan kepemimpinan yang lampau, itu mah sudah pasti. Jadi enggak usah sensitif, emang begitu adanya," imbuhnya.
Pandji Pragiwaksono menyebut jika Presiden Prabowo Subianto masuk dalam kondisi pemerintah sedang butuh duit.
Aktor berusia 46 tahun ini terang-terangan bilang kalau salah satu yang menjadi beban adalah IKN, legacy dari Pak Jokowi yang menurut laporan berbagai media tidak jelas nasibnya.
IKN bukanlah proyek murah. Begitu pula program makan bergizi gratis yang diluncurkan Pak Prabowo juga butuh anggaran besar.
Baca Juga: Mangkrak Bertahun-tahun, RUU Perampasan Aset akan Dibahas? Janji Prabowo di Depan Serikat Buruh!
Belum lagi proyek yang lain-lainnya, maka jadilah efisiensi menjadi salah satu solusinya.
"Lalu cara Pak Prabowo untuk mendapatkan duit untuk semua yang beliau inginkan dalam kondisi duit lagi kayak begini karena ada dampak sama kemauannya Pak Jokowi sebelumnya," jelas Pandji.
"Dualah yang jadi solusi, Danantara sama efisiensi. Ya, tapi seperti yang gue bilang tadi di depan, sebenarnya yang jadi kemarahan tuh lebih ke faktor efisiensinya," sambungnya.
Masalahnya, efisiensi yang Pak Prabowo lakukan adalah efisiensi yang mengorbankan rakyat secara langsung.
"Efisiensinya Pak Prabowo korbannya adalah rakyat, terutama rakyat kecil," tegas Pandji Pragiwaksono.
Pemain film Comic 8 ini menyebut bahkan dalam rangka efisiensi Pak Prabowo mengurangi atau bahkan mungkin menghilangkan dana pemerintah yang didistribusi ke daerah.